Buntut Makian Bencong, Polda Jatim Mediasi Kasat Sabhara dan Kapolres Blitar

Buntut Makian Bencong, Polda Jatim Mediasi Kasat Sabhara dan Kapolres Blitar

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 02 Okt 2020 14:21 WIB
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko (Foto: tim detikcom)
Surabaya -

Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susanto resign dari kepolisian. Agus resign karena kekecewaannya pada arogansi Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani. Polda Jawa Timur akhirnya memediasi keduanya.

"Sudah dilakukan (mediasi) sudah selesai," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (2/10/2020).

Namun, Truno mengatakan saat mediasi keduanya tidak dihadirkan dalam satu ruangan. Mediasi ini difasilitasi oleh Kepala Biro SDM Polda Jatim.

"Tidak dipertemukan, tapi paling tidak sudah melakukan komunikasi, difasilitasi kepala biro SDM," lanjutnya.

Truno menyebut hal ini dilakukan karena adanya miskomunikasi antarkeduanya. "Kemudian adanya miskomunikasi saja terhadap keduanya sudah difasilitasi untuk dikomunikasikan di tingkat Biro SDM," lanjutnya.

Tak hanya itu, Truno menambahkan pihaknya juga melakukan konseling pada Agus. Hal ini untuk meredam keputusan Agus hengkang dari kepolisian. Truno menilai bisa saja saat mengirimkan surat pengunduran diri, Agus dalam kondisi labil dan emosional.

"Tadi sudah saya sampaikan yang bersangkutan kita lakukan proses konseling, proses pembinaan, ada miss komunikasi dan emosional sesaat yang kemudian dituangkan seperti kemarin," tambah Truno.

Sebelumnya, Agus datang ke Polda Jatim, Kamis (1/10) dengan membawa surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Kapolda Jatim dengan tembusan ke Kapolri.

"Jadi saya datang ke Polda Jatim saya sengaja mengirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jadi hari ini saya resmi mengundurkan diri kepada Bapak Kapolda, nanti tembusannya Bapak Kapolri dan lain-lain. Hari ini sudah saya ajukan tinggal tunggu proses lebih lanjut," kata Agus di Mapolda Jatim, Kamis (1/10).

Agus menambahkan hatinya tidak bisa menerima dengan perlakuan arogansi Kapolres kepada anak buahnya. Tak hanya itu, Agus mengakui dalam bertugas memang setiap anggota polisi tidak selalu sempurna. Namun, dia tidak terima dengan setiap umpatan kasar yang dilontarkan kepadanya dan anggota lain.

"Alasan saya mengundurkan diri karena saya tidak terima, hati saya tidak bisa menerima selaku manusia dengan arogansi Kapolres saya. Sebenarnya saya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi kasat yang lain," imbuhnya.

"Namanya manusia tentu ada kelebihan dan kekurangan. Setiap beliau marah, ada yang tidak cocok itu maki-makian kasar yang diucapkan. Mohon maaf, kadang sampai menyebut binatang, bajingan dan lain-lain. Yang terakhir, sama saya sebenarnya tidak separah itu. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain," ungkap Agus.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.