Pemkab Banyuwangi menyiapkan Gedung Balai Diklat di Desa Tamansari, Kecamatan Licin sebagai lokasi isolasi pasien positif COVID-19 yang tidak miliki gejala klinis, atau orang tanpa gejala (OTG). Ini dilakukan karena ada indikasi pasien positif yang melakukan isolasi mandiri tidak mentaati protokol Kesehatan dan justru menulari keluarganya.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengatakan, ada kemungkinan penularan ini dari penderita positif COVID-19 yang OTG, yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
"Ini dalam pemantauan, ternyata banyak (isolasi mandiri) yang tidak dilakukan dengan tertib. Dan bahkan menulari anggota keluarga sehingga banyak sekali anggota keluarga yang tertular dari orang tersebut," ujarnya kepada wartawan, Kamis (1/10/2020).
Dia menyatakan, kondisi ini memicu terjadinya klaster keluarga. Saat ini klaster Keluarga di Banyuwangi cukup tinggi. Beberapa hari lalu jumlah klaster keluarga sudah mencapai 85 klaster.
Dalam pantauannya ternyata pasien OTG ini tidak tertib. Selain menulari anggota keluarga di dalam rumah, juga disinyalir ada yang masih tidak melaksanakan protokol kesehatan. Masih banyak yang keluar rumah berinteraksi dengan orang lain dan lain sebagainya.
"Oleh sebab itu maka Satgas kabupaten memutuskan untuk mengisolasi mereka semua yang sedang isolasi mandiri di rumah ke suatu tempat yang terpusat. Dan tempat yang kita pilih adalah gedung Diklat di Licin," tegasnya.
Tonton video 'Waspadai Klaster Keluarga, Perlukah Pakai Masker di Rumah?':
Tempat ini dipilih, kata pria yang akrab dipanggil Rio, karena di sana sudah tersedia kamar-kamar berikut dengan tempat tidur dan kelengkapan lainnya, termasuk kamar mandi. Ada lebih dari 100 kamar di tempat itu. Saat ini menurutnya sedang dilakukan penyiapan. Satgas di masing-masing Kecamatan berkoordinasi dan melakukan inventarisasi pasien konfirmasi tanpa gejala yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Kemudian jika sudah siap, akan dievakuasi ke Licin tersebut. Jadi tahapannya masih inventarisasi OTG tersebut dan juga penyiapan gedung Diklat," ujar lulusan Universitas Airlangga ini.
Untuk tenaga kesehatan yang disiapkan di tempat itu, menurutnya secara umum tidak perlu terlalu banyak. Karena pasien-pasien ini tidak memiliki gejala atau keluhan apa-apa.
"Kalau di rumah masih dikhawatirkan. Kalau di sana kan ada pengawasan," ungkapnya.
Saat ini, dari 173 penderita positif COVID-19 yang masih aktif, 53 di antaranya diisolasi di rumah sakit karena ada gejala. Sisanya yakni 120 orang itu sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.