Menguak Legenda Ronteg Singo Ulung, Tokoh Bondowoso Berwujud Singa Putih

Menguak Legenda Ronteg Singo Ulung, Tokoh Bondowoso Berwujud Singa Putih

Chuk Shatu Widarsha - detikNews
Kamis, 01 Okt 2020 07:43 WIB
Menguak Ronteg Singo Ulung, Tokoh Legenda Warga Bondowoso Berwujud Singa Putih
Legenda Jawa Ronteg Singo Ulung (Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikcom)
Surabaya -

Legenda Jawa tentang kesaktian seorang tokoh yang mengubah wujudnya menjadi seekor singa putih sudah akrab di telinga warga Bondowoso. Kisah itu kini dikemas menjadi sendratari, yakni Ronteg Singo Ulung.

Bahkan, tarian massal yang melibatkan beberapa tokoh tersebut, kini ditetapkan menjadi seni tradisional asli Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang selalu ditampilkan setiap peringatan hari jadi kabupaten maupun even-even resmi lainnya.

Bukan hanya itu. Di Desa Blimbing, Klabang, Ronteg Singo Ulung tak hanya digelar sebagai sendratari. Tapi menjadi sebuah ritual khusus bernuansa mistis. Biasanya digelar setiap pertengahan bulan Sya'ban tahun hijriyah, antara tanggal 13 - 15.

Menurut seorang pegiat seni dan budayawan Bondowoso, Sugeng (59), Ronteg Singo Ulung di Desa Blimbing biasanya dikemas dalam ritual sakral, untuk selamatan desa. Warga setempat meyakini, ritual itu wajib dilakukan tiap tahun agar desa terhindar dari segala marabahaya.

"Kenapa bulan syakban ? Karena dalam tahun hijriyah, itu bulan menjelang ramadhan. Jadi momentum untuk mensucikan diri, menghadapi bulan suci ramadhan," kata Sugeng, yang selama bertahun-tahun meneliti secara khusus adat dan budaya saat berbincang dengan detikcom, Kamis (1/10/2020).

Dalam sendratari Ronteg Singo Ulung, imbuh Sugeng, sosok Kiai Singo digambarkan sebagai seekor singa putih dengan kepala berbentuk topeng barong berbahan kayu. Sementara seluruh tubuhnya terbuat dari karung plastik putih yang dirumbai.

"Pertarungan mereka yang menggunakan senjata ampuh berupa batang rotan itu kini menjadi seni ojhung, yang diyakini untuk mendatangkan hujan," terang Sugeng.

Berdasarkan literasi dan data dari berbagai sumber yang dihimpun, sekitar abad ke-16 di tlatah Bondowoso terdapat seorang tokoh bernama Kiai Singo Ulung. Disebut-sebut, sosok sakti mandraguna ini berasal dari Ponorogo. Ia diyakini masih keturunan Batoro Katong.

Dalam perjalanan syiarnya, sampailah Kiai Singo Ulung di sebuah hutan lebat di timur Bondowoso. Dia lantas berteduh di bawah pohon blimbing untuk beristirahat. Kawasan ini sekarang bernama Desa Blimbing, Kecamatan Klabang.

Menguak Ronteg Singo Ulung, Tokoh Legenda Warga Bondowoso Berwujud Singa PutihMenguak Ronteg Singo Ulung, Tokoh Legenda Warga Bondowoso/ Foto: Chuk Shatu Widarsha

Kedatangan Kiai Singo Ulung tentu saja mengusik Jasiman, yang merupakan penguasa kawasan hutan belantara tersebut. Karena sosok pendatang baru itu dinilai telah lancang memasuki wilayah kekuasaannya tanpa permisi.

Akhirnya, terjadilah perkelahian antara Kiai Singo Ulung dengan Jasiman. Dalam pertarungan itu, keduanya sama-sama menggunakan senjata ampuh, yakni sebatang rotan. Kelak, pertarungan menggunakan rotan ini diangkat jadi tradisi budaya tersendiri, yakni Seni Ojhung.

Pertarungan keduanya berlangsung sengit. Kiai Singo Ulung lantas mengubah wujudnya menjadi Sardula Seta atau harimau putih. Jasiman akhirnya tak mampu melawan dan kalah. Sejak saat itu Jasiman menjadi pemeluk Islam dan jadi pengikut Kiai Singo Ulung.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.