Bahkan warga sempat menguruk lubang makam. Penolakan diduga karena adanya provokasi.
Dari pihak keluarga sendiri, sebenarnya sudah menerima pemakaman dilakukan sesuai protokol COVID-19. Namun ada beberapa orang yang kemudian diduga melakukan provokasi.
"Tadi ada oknum warga yang memang bicara dengan tidak baik dengan bilang jika lubang makam kurang dalam. Akhirnya warga terprovokasi dan tidak terima dengan pemakaman protokol COVID-19 ini," kata koordinator pemakaman dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jember, Arif Junaedi saat dikonfirmasi, Selasa (29/9/2020).
Untuk meredam suasana, muspika setempat berkoordinasi agar pemakaman cepat diselesaikan. Hingga pukul 13.00 WIB, mediasi masih dilakukan muspika setempat. Polisi dan TNI juga berusaha menenangkan warga agar prosesi pemakaman dapat segera diselesaikan.
"Kita masih menunggu hasil koordinasi dari Muspika setempat, untuk proses pemakaman bagaimana kelanjutannya ini," pungkas Arif. (fat/fat)