Warga Dusu Sumberbeji, Desa Kesamben, Ngoro, Mojokerto, pada Minggu (20/9) petang geger. Sebuah makam di TPU setempat rusak dan berantakan karena ada yang membongkarnya.
Setelah dilihat, jenazah Anis Purwaningsih (30) masih utuh. Namun selembar dari tiga lembar kain kafannya hilang. Jubah dan kerudungnya juga hilang.
"Kain kafan sama bajunya yang hilang, tapi tidak keseluruhan. Untuk jenazah masih utuh, tali-talinya (tali pocong) juga masih utuh," ujar Modin Kematian Desa Kesamben Kholiqul Rosyidin kepada wartawan di pemakaman umum Dusun Sumberbeji, Senin (21/9/2020).
Warga kemudian memakamkan kembali jenazah Anis yang meninggal usai operasi saat melahirkan. Warga menduga pembongkaran makam dilakukan pada Minggu dini hari.
![]() |
Anis sendiri meninggal dunia dan dimakamkan pada Sabtu (19/9) sore. Makam perempuan ini bersebelahan dengan bayinya yang meninggal pada Jumat (18/9). Anis meninggal karena pendarahan setelah menjalani operasi untuk mengeluarkan bayinya yang meninggal di dalam kandungan.
Pada Senin (21/9) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, seorang warga bernama Lilik Kustiyah (49) menemukan bungkusan kantong plastik yang setelah dibuka ternyata berisi kain kafan milik Anis. Bungkusan plastik itu ditemukan di kebun sebelah rumahnya yang berjarak sekitar 1 km dari pemakaman.
Di dalam kain kafan itu juga terdapat sebuah patung kuningan berbentuk bayi yang sedang merangkak. Kain kafan tersebut sudah diserahkan kepada keluarga Anis dan sudah turut dimakamkan.
Tonton juga 'Blak-blakan Sepak Terjang Polwan Ahli Forensik Jenazah':
"Saya buka dulu, kok baunya wangi seperti orang mati, ternyata isinya kafan ada bercak darahnya. Saya langsung lari bilang ke orang-orang," kata Lilik.
Polisi sendiri menghentikan penyelidikan pembongkaran makam dan pencurian kain kafan tersebut. Karena keluarga ibu muda tersebut tidak menuntut pihak manapun.
"Sementara dari pihak keluarga tidak ingin, tidak menuntut sama siapa-siapa," kata Kapolsek Ngoro AKP Yanuar Tri Sanjaya.
Oleh sebab itu, lanjut Yanuar, pihaknya menghentikan penyelidikan kasus ini. "Dari keluarga tidak menginginkan, tidak meneruskan untuk menuntut pada siapa pun," tegasnya.
![]() |
Kafan yang dicuri menurut praktisi spiritual disebut terkait ritual untuk mencari pesugihan atau pelaris.
"Itu larinya ke spiritual hitam, salah satunya untuk pesugihan atau pelaris toko, dagang dan lain-lain," kata praktisi spiritual Ki Gondho Sukmo.
Pelaku yang mencari pesugihan atau pelaris dagangan, lanjut Ki Gondho, biasanya mempunyai perjanjian dengan paranormal dan jin. Pelaku diminta melengkapi syarat untuk ritual berupa kain kafan ibu yang meninggal karena melahirkan.