Pandemi COVID-19, Khofifah Salurkan Beasiswa Rp 11,3 Miliar Bagi 850 Guru Madin

Pandemi COVID-19, Khofifah Salurkan Beasiswa Rp 11,3 Miliar Bagi 850 Guru Madin

Faiq Azmi - detikNews
Rabu, 23 Sep 2020 19:43 WIB
gubernur khofifah Salurkan Beasiswa Senilai Rp 11,3 Miliar Bagi 850 Guru Madin
Gubernur Khofifah (Foto: Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya -

Pemprov Jatim melakukan berbagai upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Salah satunya dengan memberi beasiswa pendidikan bagi guru Madrasah Diniyah (Madin) di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan beasiswa pendidikan bagi 850 Guru Madin di Jawa Timur. Dengan total anggaran yang dialokasikan sebanyak Rp 11,3 Miliar. Di tengah pandemi COVID-19, upaya itu dinilai penting karena merupakan poin utama dalam Program Nawa Bhakti Satya.

"Hal ini berkaitan dengan kesempatan meningkatkan kompetensi akademik bagi para pendidik di Madrasah diniyah untuk memperoleh pendidikan di level perguruan tinggi," kata Khofifah pada acara kuliah umum pada Stadium General Mahasiswa Baru Penerima Beasiswa Program Peningkatan Kualifikasi Akademik bagi Guru Pendidikan Diniyah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (23/9/2020).

Menurut Khofifah, peningkatan kualifikasi pendidikan bagi para pendidik Madin akan sangat berpengaruh pada output pembentukan karakter santri. Dengan demikian, kualitas pendidikan melalui tenaga pendidik dan kependidikan harus terus ditingkatkan. Sejalan dengan hal tersebut maka kesejahteraan terus diupayakan agar merata, serta keunggulan yang dicapai harus terus diikuti oleh Akhlakul Karimah.

Khofifah berpesan, agar era digitalisasi dapat diseiringkan dengan sisi kemanusiaan yang tetap harus diperhatikan dalam menyikapi semua permasalahan. Tidak semata-mata disandarkan pada teknologi informasi.

"Pandemi COVID-19 membuat banyak agenda dilakukan secara virtual yang memaksa kita memasuki era 4.0, tetapi kita tidak boleh diremote oleh digitalisasi, diremote oleh robot, diremote oleh artificial intelegence semata. Kita lah yang mengendalikan sistem informasi dan komunikasi agar sistem berjalan dengan tatanan norma dan nilai," terang Khofifah.

"Ada hal yang memang harus kita seiringkan antara mesin dan sisi kemanusiaan, termasuk bagaimana kita menyeimbangkan 4.0 dengan 5.0," lanjutnya.

Di sisi lain, Khofifah meyakini bahwa Pesantren dengan segala kultur dan sistem pendidikan di dalamnya akan mampu menjawab dan bersaing di era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Untuk itu kualifikasi pendidikan bagi para pendidik madrasah diniyah memang dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut.

"Proses ini tidak sederhana, tetapi bahwa di pesantren bisa diisi bahwa Akhlakul Karimah dibentuk berseiring dengan format proses penyampaian pendidikan dan berbagai kurikulum yang dikembangkan di pesantren saat ini, salah satunya melalui madrasah Diniyah," ungkapnya.

Sementara Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim, dr Hudiyono menjelaskan bahwa sejumlah 870 guru diniyah telah mendaftar beasiswa Strata Satu maupun Strata Dua. Namun, pada akhirnya setelah dilakukan seleksi ada 850 orang yang berhasil mendapat beasiswa tersebut.

Hudiyono juga menyampaikan bahwa sesuai dengan permintaan dan melalui seleksi yang cukup ketat, tahun 2020 ini, sebagian besar dari jumlah beasiswa yang diberikan adalah untuk guru diniyah yang akan melanjutkan ke Strata Dua (S2). "Ada kitab kuning, administratif, ketat sekali," imbuhnya.

Ketua Lembaga Pengambangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Provinsi Jatim, A. Hamid Syarrif mengungkapkan sesungguhnya ada program beasiswa guru diniyah yang dikonversi ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Namun, karena pandemi COVID-19, sehingga program tersebut harus ditunda. Diakui Hamid, sedianya program konversi pendidikan guru Diniyah ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir ini merupakan program tahun 2020.

"Kita sudah melakukan tes awal sebanyak 195. Karena ada COVID-19, kita tunda ke 2021," ujarnya.

Total anggaran beasiswa pendidikan bagi 850 Guru Madrasah Diniyah (Madin) di Jawa Timur sebanyak Rp 11,3 Miliar. Dengan rincian, untuk beasiswa guru diniyah mahasiswa S1 sebesar Rp 8,1 miliar, dengan rincian masing-masing memperoleh Rp 10 Juta. Sementara untuk mahasiswa S2 sebesar Rp 3,2 miliar dengan rincian masing-masing memperoleh Rp 20 Juta.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.