Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan sejumlah upaya untuk menanggulangi COVID-19. Upaya tersebut melalui penguatan fasilitas kuratif RS di Jatim hingga upaya preventif.
Salah satu upaya preventif yang dilakukan yakni melalui pencegahan paparan COVID-19 pada masyarakat. Khofifah senantiasa menggaungkan pentingnya masyarakat tetap bermasker, menjaga jarak dan mencegah kerumunan.
"Selain menguatkan kuratif, kita juga menguatkan preventif dengan kita bagi ke pendamping PKH, pendamping desa, Tagana, mereka adalah relawan yang mendampingi para KPM (keluarga penerima manfaat), sejumlah masker agar disalurkan pada mereka, yang masih belum cukup memiliki masker," kata Khofifah, Selasa (22/9/2020).
Menurut Khofifah, setiap orang harus memiliki minimum tiga buah masker kain untuk dipakai bergantian. Sehingga, jika satu masker sedang kotor dan sedang dicuci, mereka masih ada cadangan masker untuk dikenakan.
Tak hanya itu, Khofifah juga menyempatkan diri memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) PUSPA. Menurut Khofifah, bantuan berupa uang ini penting agar keseimbangan ekonomi dan penanganan kesehatan bisa tetap dijaga.
"Selain itu dari segi pemulihan ekonomi, kita juga menyampaikan bantuan keuangan khusus (BKK) PUSPA. Bantuan keuangan khusus ini adalah bantuan khusus untuk pemberdayaan usaha perempuan," imbuh Khofifah.
Program BKK Puspa ini diprioritaskan bagi pendampingan KPM PKH yang siap secara mandiri. "Jadi biasanya, KPM yang sudah mandiri tidak lagi menjadi KPM PKH. Maka proses transisinya adalah disiapkan melalui pendekatan ekonomi. Untuk itu, Pemprov Jatim membagikan sekaligus menyiapkan bantuan BKK Puspa," lanjut Khofifah.
Selain itu, bantuan ini juga diserahkan pada penerima manfaat program PKH yang telah keluar dari penerima manfaat, karena sudah naik kelas dari batas miskin dengan memiliki usaha mandiri. Dengan begitu, Khofifah optimistis upaya pengentasan kemiskinan bisa terus dilakukan.
Tak hanya itu, Khofifah menyebut pihaknya kembali mendistribusikan bantuan alat ventilator ke sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 pada Senin (21/9). Ada tujuh daerah yang mendapatkan bantuan yakni Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi. Total ada sebanyak 36 alat ventilator yang dibagikan pada 19 rumah sakit rujukan COVID-19.
Khofifah menyebut, upaya membagikan alat bantu ini ditujukan bagi rumah sakit rujukan yang masih membutuhkan alat ventilator. Khofifah merinci ada sebanyak 210 unit alat ventilator yang akan dibagikan Pemprov Jatim.
Alat-alat itu merupakan bantuan dari USAID melalui Kementerian Kesehatan. Yang diberikan sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian kasus COVID-19 di Jatim dan untuk meningkatkan angka kesembuhan.
Khofifah menjelaskan, meski ventilator kini aktif dibagikan sebagai penguatan layanan kuratif, namun yang terpenting atau hulu dari penanganan COVID-19 sebenarnya adalah upaya preventif.
"Jatim dapat bantuan 210 unit ventilator. Kemudian kita menyampaikan informasi ini ke 127 rumah sakit rujukan di Jatim. Lalu 102 di antaranya mengajukan ventilator dan yang kami bagi saat ini hingga tinggal Kota dan Kabupaten Kediri," pungkas Khofifah.