Tim Eri-Armuji Minta KPU Atur Pengambilan Nomor Urut dengan Paslon Lain

Tim Eri-Armuji Minta KPU Atur Pengambilan Nomor Urut dengan Paslon Lain

Amir Baihaqi - detikNews
Rabu, 23 Sep 2020 18:31 WIB
Juru Bicara Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji Achmad Hidayat
Jubir pemenangan Eri-Armuji (Foto: Amir Baihaqi/detikcom)
Surabaya -

Tim pemenangan Eri-Armuji meminta KPU Surabaya membagi waktu secara bergantian saat pengambilan nomor urut kandidat cawali dan cawawali. Alasannya, ingin menghindari potensi penularan COVID-19.

Juru Bicara Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji Achmad Hidayat mengaku pihaknya mempertimbangkan untuk tidak datang pada pengambilan nomor urut, Kamis (24/9) besok. Sebab, pihaknya masih ragu dengan status salah satu cawali yang sempat terpapar COVID-19.

"Kemarin kami mempertimbangkan untuk tidak hadir pada pengundian nomor urut calon yang akan dilaksanakan besok Kamis (24/9/2020). Namun setelah berdiskusi di tim internal, kami memutuskan hadir dengan dua syarat," ujar Hidayat, Rabu (23/9/2020).

Hidayat menjelaskan, dua syarat itu yakni, undian nomor urut dilakukan pada waktu yang berbeda. Dan kedua, meminta sterilisasi tempat yang akan digunakan serta jeda waktu sekitar 3 jam.

Menurut Hidayat, pihaknya tidak mempermasalahkan jika dari pihak paslon lain meminta waktu lebih dahulu. Tapi pihaknya tetap meminta waktu yang berbeda disertai jeda terlebih dahulu.

Simak video 'Pesan Risma ke Eri-Armuji yang Diusung PDIP di Pilkada Surabaya':

[Gambas:Video 20detik]



Dia menyontohkan paslon lain mengambil undian nomor urut pada pukul 10.00 WIB, maka pasangan Eri-Armuji akan mengambil nomor urut pukul 13.00 WIB.

"Silakan KPU atur, kalau paslon lain mau duluan, monggo. Yang jelas, kami minta di waktu yang berbeda, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, terutama terkait upaya kita menghindari potensi penularan COVID-19," terangnya.

Dikatakan Hidayat, semua permintaan dari pihaknya tak lain demi kepentingan bersama. Tak lupa, ia juga menyarankan agar petugas KPU tetap mematuhi protokol kesehatan.

Sebab, sampai saat ini masih belum ada penyataan eksplisit tentang status terang salah satu paslon yang sempat dinyatakan positif Corona. Untuk itu, ia menegaskan bahwa pihaknya mempunyai kewajiban melindungi pasangan calonnya dari penularan COVID-19.

"Termasuk kami harus melindungi paslon kami. Bismillah, kita semua berdoa agar seluruh warga Indonesia dan Surabaya, serta di seluruh dunia ini, semuanya sehat, dan pandemi Covid-19 segera berlalu," tandas Hidayat.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.