Machfud-Mujiaman Dicurhati Status Guru Honorer yang Tak Kunjung Jadi ASN

Machfud-Mujiaman Dicurhati Status Guru Honorer yang Tak Kunjung Jadi ASN

Faiq Azmi - detikNews
Selasa, 22 Sep 2020 19:23 WIB
Machfud-Mujiaman Dicurhati Status Guru Honorer yang Tak Kunjung Jadi ASN
Machfud-Mujiaman (Foto: Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya -

Sekitar 200 guru Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) mendeklarasikan dukungan ke paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno. Para guru mengeluhkan kesejahteraan dan status mereka yang masih honorer.

Perwakilan dari Guru SD/MI se-Surabaya, Sulistyono mengatakan, banyak guru yang statusnya masih tidak tetap alias Guru Tidak Tetap (GTT). Jika Machfud-Mujiaman terpilih, para guru hanya ingin minta diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Saya saja sudah 30 tahun GTT. Saya sudah gak bisa jadi ASN. Kalau Pak Machfud-Mujiaman terpilih, semoga amanah, bisa mengerti, mengayomi apa yang diinginkan warga Surabaya khususnya guru tidak tetap. Sebenarnya saya tidak berharap banyak sejak dulu, hanya teman-teman guru saya tolong diangkat jadi ASN kalau terpilih," kata Sulistyono di Hotel Mercure Surabaya, Selasa (21/9/2020).

Sulistyono mengaku dirinya sudah tidak bisa menjadi ASN. Karena selama ini, Pemerintah Kota Surabaya hanya menjanjikan saja. Namun saat ditagih, Sulistyono menyebut Pemkot selalu ada alasan tidak menaikkan status GTT.

"Kenyataannya selama ini kendalanya macam-macam. Kita sendiri juga gak tahu. Toh sampai saat ini yang saya alami tetap jadi GTT. Tapi kami mengharap Pak Machfud-Mujiaman, apa yang diinginkan untuk GTT yang muda-muda bisa jadi ASN," jelasnya.

"Selama ini kendalanya umur, masa kerja. Ada aja aturan yang menghambat. Jadi kami menjalani saja. Kami ikhlas mendidik anak didik kami. Mudah-mudahan ilmu kami bermanfaat. Keinginan kami dari SD swasta juga, Madrasah bisa dipenuhi," terangnya.

Menjawab keinginan para GTT, Cawali Machfud Arifin mengaku akan memprioritaskan pendidikan di Surabaya. Apalagi selama ini, anggaran pendidikan masih tidak memadai di Kota Pahlawan.

"Ini prioritas saya, memakmurkan warga termasuk para guru. Anggaran pendidikan kecil, sungguh sedih di Surabaya. Apakah gini namanya smart city? Saya berjanji akan bertindak nyata memberi kesejahteraan kepada guru. Guru PAUD, Guru SD, Guru Ngaji kesejahteraannya harus dinaikkan," kata Machfud.

Menurut Machfud, jika wali kota Surabaya berkeinginan mensejahterakan GTT, seharusnya sudah dilakukan sejak dahulu. Ia berjanji, pendidikan akan menjadi tiga prioritas utama di Surabaya.

"Kalau wali kotanya mau ya bisa mensejahterakan GTT ini. Jadi apa yang diteruskan kebaikan saat ini? Ini cerita yang dibuat-buat. Saya akan memajukan dan memakmurkan warga Surabaya. Konsen saya kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.