Gempa M 4,3 mengguncang Pacitan. BPBD setempat menyebutkan gempa yg dirasakan berskala II MMI. Sejauh ini belum dilaporkan adanya kerusakan.
"Dirasakan seperti ada getaran truk lewat dan sampai saat ini tidak ada laporan kerusakan yang terjadi," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan, Dianitta Agustinawati, Selasa (22/9/2020).
Gempa yang terjadi memang termasuk kategori dangkal. Hanya saja, menurut Dianitta, berdasarkan rilis resmi BMKG gejala alam tersebut tidak berpotensi tsunami. Warga pun diimbau tetap tenang.
Baca juga: Gempa M 4,3 Guncang Pacitan |
"Mohon tidak terpengaruh dengan isu yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Yang penting mari tingkatkan kesiapsiagaan," tandasnya.
Dianitta juga mengapresiasi budaya mitigasi yang sudah dilaksanakan masyarakat. Salah satunya dengan upaya meninggalkan bangunan saat gempa terjadi. Itu merupakan bentuk pengurangan risiko.
Secara terpisah, Didik Alih Wibowo, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan menyebutkan belakangan ini intensitas gempa memang meningkat. Hanya saja fenomena alam tersebut justru dapat mengurangi potensi gempa besar.
Gempa kali ini, lanjut Didik, memang dirasakan begitu kuat. Hal itu tak lain karena pusat gempa pada kedalaman 35 km. Lokasinya pun tak terpaut jauh dari Kota 1001 Gua.
"Seringnya terjadi gempa kecil mudah-mudahan menjadi pertanda baik. Artinya energi yang ada sudah dikeluarkan secara berkala," paparnya.
![]() |
Baca juga: 11 Kali Gempa Guncang Pacitan Selama Agustus |
Dari laman twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa M 4.3 tersebut terjadi pukul 08:39 WIB, Selasa (22/9/2020).
"Pusat gempa berada di laut 56 km Tenggara Pacitan," tulis BMKG melalui akun resmi @InfoBMKG.
Pusat titik gempa berada pada 8.68 Lintang Selatan (LS) dan 111.11 Bujur Timur (BT). Dengan kedalaman 35 km.