Remaja Surabaya Nekat Nongkrong di Tengah Pandemi: Pasrah,Jalani Hidup Saja

Remaja Surabaya Nekat Nongkrong di Tengah Pandemi: Pasrah,Jalani Hidup Saja

Amir Baihaqi - detikNews
Senin, 21 Sep 2020 15:12 WIB
Ini Tempat-tempat yang Selalu Ramai Dikunjungi Warga Surabaya Setiap Malam
Tempat nongkrong kawula muda di pinggir rel KA (Foto file: Amir Baihaqi/detikcom)
Surabaya -

Penularan COVID-19 di Kota Pahlawan masih terbilang tinggi. Namun begitu, masih saja banyak warga yang nekat berkerumun nongkrong dan menghabiskan setiap malam di tempat-tempat umum yang rawan penularan Corona.

Meski ada bermacam-macam alasan alasan saat nongkrong, mereka kompak mengaku jenuh saat berada di rumah atau usai bekerja. Untuk itu, mereka mencari tempat nongkrong dan melepas kejenuhan tersebut. Meski begitu dirinya mengaku pasrah bila tertular COVID-19.

Lalu apakah mereka tak khawatir tertular COVID-19 saat nongkrong? Beragam jawaban juga mereka ungkapkan. Ivan (20) salah satunya, ia mengaku tak takut tertular, sebab ia mengaku hanya pasrah saja karena ia hanya menjalani kehidupan saja.

"Nggak, nggak takut tertular. Kita pasrah menjalani hidup saja," ujar Ivan (24), saat ditemui detikcom di kawasan warung kopi pinggir rel KA Kertomenanggal, Senin (21/9/2020).

Ivan sendiri, saat keluar tidak sendiri, karena ia selalu mengajak keluarganya atau teman-temannya. Tempat tongkrongannya tidak satu saja tapi berpindah-pindah.

"Biasanya kita di kafe. Tapi sekarang mencoba di sini (warung pinggir rel). Saya kalau keluar dengan saudara atau istri saya," tutur Ivan.

Jadi saya merasa aman saja. Lagian kita pakai masker dan tetap jaga jarak," tambahnya.

Saat ditanya kenapa hanya pasrah? Ivan mengaku karena di rumah tak ada kegiatan lain. Sebab, ia baru saja mengalami PHK. Sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya di luar.

Lihat juga video 'Terjaring Operasi Yustisi, Puluhan Warga Surabaya Sidang di Tempat!':

[Gambas:Video 20detik]



"Ya tak ada kerjaan lain. Saya kan habis di PKH. Ya kemarin saya kerja sopir terus kena pengurangan," beber Ivan.

Lain lagi dengan Dicky (24), ia nongkrong karena jenuh usai bekerja seharian. Untuk itu, ia biasanya memilih ngopi bersama teman-temannya.

"Ya jenuh usai kerja. Cari angin sambil ngopi sama teman," ucap Dicky.

Menurut Dicky, ia menyadari bahwa COVID-19 itu ada. Dan ia juga merasa khawatir. Namun untuk menghindari penularan, ia biasanya membatasi waktu nongkrongnya.

"Kalau sekarang paking pukul 22.00 WIB sudah pulang. Kan ini juga lagi banyak razia. Ya khawatir juga kena Corona dan razia," tukas Dicky.

Sebelumnya Pemkot Surabaya mendata kasus COVID-19 banyak ditemukan mulai kelompok usia remaja. Rata-rata mereka berusia antara 15 hingga 34 tahun. Penularan COVID-19 terhadap generasi muda itu diduga karena kebiasaan nongkrong.

Dari data Dinkes Surabaya per 14 September 2020, ada 3.879 kasus pada usia muda yang positif COVID-19. Bahkan angka itu menyumbang 29,36 persen dari total komulatif terkonfirmasi 13.208.

"Sebetulnya aku ngingatkan anak muda ini karena fisiknya kuat. Ketika dia pulang ke rumah kan bisa nulari ibunya, neneknya, kan jadi bahaya. Jadi saya minta mereka agar berhati-hati. Mungkin dia OTG, tapi bisa nulari yang lain," kata Risma, Jumat (18/9/2020).

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.