Empat pria di Kecamatan Robatal, Sampang menjadi perhatian usai video salat berjemaah sambil main HP-nya viral. Polisi turun tangan dibantu kepala desa hingga toko agama setempat.
Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz mengatakan, mereka tetap mendapatkan sanksi meski sudah meminta maaf. Sanksi diberikan agar perbuatan serupa tidak lagi terjadi.
"Perbuatan keempat orang tersebut tidak patut dicontoh dan diberikan sanksi," kata Abdul kepada detikcom, Minggu (20/9/2020).
Abdul menyebut, sanksi pertama yang diberikan yakni mengirim mereka ke pondok pesantren terdekat. Di sana, mereka akan diajarkan bagaimana beribadah yang benar. Selain itu, mereka juga dihukum membersihkan masjid selama satu bulan.
"Sanksi pertama perbaikan ibadah baik salat maupun mengaji di pondok pesantren yang terdekat dengan rumah masing-masing dan membersihkan masjid selama 1 bulan," papar Abdul.
Lalu sanksi kedua, Abdul menambahkan, kegiatan pendalaman agama itu juga wajib disertai laporan saban harinya. Laporan ini dipantau langsung oleh orang tua hingga kepala desa.
Tonton juga 'Pelaku Dugaan Penistaan Agama di Bangka Jadi Tersangka':
"Kepala Desa dan orang tua wajib melakukan pengawasan dan membuat laporan terkait kegiatan tersebut setiap harinya selama 1 bulan," imbuhnya.
Jika hukuman tersebut tidak terlaksana dengan baik, Abdul menegaskan, pihaknya tak akan segan memberikan hukuman yang lebih tegas.
Sebelumnya, video itu viral di akun Instagram @autoblarr. Video tersebut diunggah sejak 3 hari lalu.
Dalam video yang dilihat detikcom, salat tersebut diawali dengan takbiratul ikhram seperti salat pada umumnya. Lalu di tengah salat, terdengar adanya gelak tawa dari si perekam video.
Kemudian, terlihat pria yang menjadi makmum mengeluarkan HP dari balik sarungnya dan langsung memainkannya. Sementara sang imam tetap melanjutkan salatnya seperti biasa.
Lalu saat imam rukuk, si makmum juga ikut rukuk. Namun tetap sambil memainkan HP-nya. Tawa si perekam video pun terdengar lebih kencang.