Tanggapan Pedagang di Surabaya soal Imbauan Tak Pakai Masker Scuba

Tanggapan Pedagang di Surabaya soal Imbauan Tak Pakai Masker Scuba

Amir Baihaqi - detikNews
Minggu, 20 Sep 2020 15:29 WIB
Pemkot Surabaya sosialisasi dan mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan masker scuba. Lalu bagaimana kata pedagang masker?
Penjual masker di Surabaya/Foto: Amir Baihaqi
Surabaya -

Pemkot Surabaya sosialisasi dan mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan masker scuba. Lalu bagaimana tanggapan pedagang masker?

Salah seorang pedagang, Dicky (25), mengaku tidak mempermasalahkan imbauan itu. Sebab, ia mengembalikan lagi penilaian itu kepada masyarakat.

"Ya kita kembalikan ke pembeli dan penggunanya masing-masing soal sosialisasi itu," ujar Dicky kepada detikcom, Minggu (20/9/2020).

Menurut Dicky, imbauan itu juga sejauh ini belum berpengaruh pada dampak penjualan. Kalaupun pembeli tidak ingin beli masker scuba, ia juga menyediakan masker kain.

"Ndak pengaruh. Penjualan masih normal saja. Saya juga selain scuba juga jual masker kain. Jadi pembeli tinggal pilih mau scuba ada yang kain juga ada," katanya.

Terlepas dari itu, ia mempunyai penilaian pribadi soal imbauan itu. Ia menduga, adanya larangan memakai scuba karena masker medis saat ini kurang laku.

"Dugaan saya karena yang masker medis kan kurang seberapa laku. Dulu kan medis langka banget terus masyarakat akhirnya milih yang kain dan scuba. Mungkin itu ya," tutur Dicky.

Dibandingkan dengan masker medis, lanjut Dicky, masker scuba memang jauh lebih murah. Saat ini rata-rata pedagang mematok tiga masker scuba dengan harga Rp 10 ribu.

"Tiga masker rata-rata pedagang menjual Rp 10 ribu. Kalau satuan kan Rp 5 ribu. Kalau kain Rp 8 ribu. Jadi jauh lebih murah," terangnya.

"Kalau scuba tidak efektif menahan droplet, ya mungkin juga karena bahannya tipis. Tapi itu juga bisa juga kan dirangkap 2 atau 3 masker," imbuhnya.

Pedagang lainnya, Titin (36) juga mengaku tak mempermasalahkan imbauan tak memakai masker scuba. Karena selama belum ada larangan menjual ia akan terus menjual.

"Ini masker bos saya. Saya hanya nunggu saja. Tapi kata bos saya selama belum ada larangan ya tetap jual saja," pungkas Titin.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.