"Pekerjaan mengecat ini gotong royong warga, dan ahli waris kubur," kata Kosim di lokasi, Minggu (20/9/2020).
Kosim mengaku, dana yang digunakan untuk mewarnai makam merupakan sumbangan dari Rukun Tetangga (RT) di Desa Balongdowo yang berjumlah 32, ditambah beberapa donatur warga sekitar.
"Dananya dari warga sendiri, selain itu ada donatur khusus," tambah Kosim.
Kosim menceritakan, dulu banyak warga yang ketakutan saat melintas di depan makam. Maklum saja, makam Desa Balongdowo terletak di area persawahan yang gelap. Saat ini telah ada 100 lampu yang menerangi area makam.
"Saat ini sudah tidak terlihat angker lagi, bahkan pada akhir pekan di Hari Sabtu atau Minggu, banyak warga yang ber swafoto di makam ini," pungkas Kosim.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini