Bupati Pasuruan Geram Wilayahnya Disebut Sumber Dominan Zona Merah COVID-19

Bupati Pasuruan Geram Wilayahnya Disebut Sumber Dominan Zona Merah COVID-19

Muhajir Arifin - detikNews
Jumat, 18 Sep 2020 07:49 WIB
Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf
Bupati Irsyad (Foto: Istimewa/detikcom)
Pasuruan -

Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf meradang wilayahnya disebut sumber dominan penyebaran COVID-19 di Kota Pasuruan hingga di zona merah. Dia menyebut masalah COVID-19 harus dihadapi bersama tanpa menyalahkan siapapun.

"Saya ingin sampaikan bahwa kita tahu di hari ini, sore tadi kita mendapatkan berita di media. Saya ingin sampaikan bahwa pernyataan salah satu pejabat Pemkot Pasuruan adalah pernyataan kekanak-kanakan, pernyataan yang frustasi," kata Irsyad Yusuf (Gus Irsyad) dalam sambutan di Istigasah Kubro dan Tahlil Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1091 di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Kamis (17/9/2020) malam.

Gus Irsyad mengatakan COVID-19 merupakan masalah kemanusiaan yang harus dihadapi bersama. Ia menegaskan Pemkab Pasuruan akan berusaha sekuat tenaga untuk meredam penyebaran COVID-19, tanpa menyalahkan daerah lain.

"Saya berharap ini jadi perhatian kita semua. Saya ambil contoh kalau ada keluarga kita, anak kita yang sakit, jangan sampai menyalahkan tetangga kita. Sudahlah, jangan saling menyalahkan, upayakan dan rawatlah masyarakat anda sendiri. Kami Pemerintah Kabupaten Pasuruan juga akan merawat, akan menghambat penyebaran COVID-19 di wilayah Kabupaten Pasuruan. Saya kira penyataan seperti ini sangat tidak layak dan sangat tidak tepat, pernyataan frustasi, penyebaran di tempatnya kemudian menyalahkan wilayah Kabupaten Pasuruan. Kalau kita mau kaku-kakuan, rumah sakit Bangil selain warga Kabupaten Pasuruan tidak akan kita terima, dan ini tidak boleh terjadi," tandasnya.

Ia mengakui Kabupaten Pasuruan masih di zona merah. Bersama Forkopimda, pihaknya akan melakukan berbagai upaya menghambat COVID-19 di Kabupaten Pasuruan.

"Untuk itu kami mohon dukungan ulama, para kiai, dan doa agar COVID-19 ini bisa segera kita atasi,"tandasnya.

Kabupaten dan Kota Pasuruan berada di zona merah COVID-19. Kepala Dinas Kominfo Pemkot Pasuruan Kokoh Arie menyebut klaster keluarga penyumbang kasus tertinggi di wilayahnya.

"Banyak dari klaster keluarga. (Penyebabnya) kita hidup berdampingan dengan kabupaten (Pasuruan). Banyak orang kota kerja di kabupaten. Itulah yang membawa (virus) ke kita itu banyaknya di situ sebenarnya. Jadi kabupaten pasti lebih merah dulu dari kita, pasti itu. Sejak awal pergerakannya seperti itu," terang Kokoh, Rabu (16/9).

"Orang kota banyak bekerja di luar, balik ke sini bawa virus. Intinya begitu," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.