Cerita Klaster Ponpes Darussalam Sehari Makan Telur dan Ayam 3 Kali Sehari

Cerita Klaster Ponpes Darussalam Sehari Makan Telur dan Ayam 3 Kali Sehari

Ardian Fanani - detikNews
Sabtu, 12 Sep 2020 16:03 WIB
Cerita Klaster Ponpes Darussalam Sehari Makan 3 Kali
Bupati Anas dengan Jubir Ponpes Darussalam (Foto: Ardian Fanani/detikcom)
Banyuwangi -

Masa karantina klaster Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi, resmi berakhir. Kini santri Ponpes Darussalam kembali ke kebiasaan lama mereka. Berbagai cerita unik pun muncul saat ini.

Adanya dapur umum selama 14 hari dikarantina sejak 30 Agustus lalu, kehidupan para santri bisa dibilang "dimanjakan". Kebiasaan jadwal makan santri yang hanya dua kali sehari, menjadi tiga kali sehari.

"Dengan adanya kasus ini, saya jadi bingung nanti. Takutnya santri nanti minta makan tiga kali sehari, yang biasanya dua kali sehari," kata Nihayatul Wafiroh, Jubir Ponpes Darussalam, saat penutupan hari terakhir masa karantina, di dapur umum, Sabtu (12/9/2020).

Selain itu santri yang biasanya makan jangan kates (Sayur pepaya), selama masa karantina santri diberi makan makanan bergizi, seperti telur dan ayam. Belum lagi diberi tambahan buah, sayur dan vitamin.

"Tahu sendiri santri makannya bagaimana. Biasanya makan jangan kates, sekarang telur dan ayam," kata Nihaya.

Berbagai kegiatan juga dilakukan para santri saat karantina selama 14 hari. Mulai olahraga seperti lomba futsal, senam dan lari, juga digelar pengajian rutin. Ini membuat santri tidak jenuh dalam masa karantina.

"Memang kondisi para santri ini tanpa gejala. Makanya agar mereka tidak stres kita beri mereka kegiatan hiburan," tambahnya.

Selama masa karantina, Pemkab Banyuwangi membuka dapur umum yang setiap harinya menyediakan 18.000 porsi makanan untuk kebutuhan makan penghuni pondok pesantren tiap hari selama masa karantina.

Satu kali makan membutuhkan 6.000 porsi makan, sehingga dalam sehari harus menyediakan 18.000 porsi. Selain itu, makanan harus memenuhi standar kesehatan. Harus ada nasi, lauk, sayur, dan buah. Kemasannya pun harus nasi kotakan.

Anggaran sebanyak Rp 3 miliar digelontorkan Pemkab Banyuwangi untuk memenuhi kebutuhan logistik dapur umum tersebut.

Selama menyiapkan makanan ada pemilahan untuk percepatan distribusi makanan mengingat jumlahnya yang besar. 3.000 porsi disiapkan TNI, 1.500 porsi dari Pemprov Jatim, dan 1.500 porsi dari Pemkab Banyuwangi. Semua logistik anggarannya dari Pemkab Banyuwangi.

Perempuan yang akrab disapa Nduk Nik itu mewakili pihak keluarga pesantren, mengucapkan terima kasih dan mohon maaf karena telah menyedot anggaran, tenaga, dan pikiran banyak pihak.

"Mewakili keluarga kami terima kasih dan mohon maaf. Semoga mendapat balasan doa dari para santri," tambah Nihaya.

Nihaya menambahkan dengan kejadian ini membuat pihaknya melakukan evaluasi. Seperti mengelola sanitasi dan sampah. Merelakan gedung dan sekolah menjadi tempat tidur santri, dan lainnya.

"Kejadian ini membuat kita semua belajar," katanya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.