Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar mengajak generasi milenial untuk memahami literasi media. Sehingga bisa lebih bijak dalam bermedia, terutama media sosial.
"Generasi milenial menjadi penanda zaman. Pemuda di masa lalu menjadi elemen bangsa untuk mewujudkan kemerdekaan. Sumpah Pemuda 1928 menjadi bukti nyata, bahwa pemuda menjadi penanda zaman," kata Abdul Halim dalam teleconference bersama Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat (11/9/2020).
Menurutnya, generasi milenial berbeda dengan generasi sebelumnya. Karena mereka lahir di era kecanggihan teknologi dan internet.
Ia melanjutkan, generasi milenial juga identik dengan sosial media, komunikasi yang berjalan lancar. Namun bukan berarti komunikasi itu terjadi secara tatap muka, melainkan melalui pesan.
Abdul Halim menilai generasi milenial lebih tahu banyak akan teknologi, dari pada orang tuanya. Sebab, mereka lahir di tengah teknologi yang tengah berkembang pesat.
"Dari situ dapat kita simpulkan, bahwa generasi milenial adalah mereka yang sangat melek teknologi dan bergantung pada teknologi. Terutama teknologi informasi smartphone untuk berinteraksi dan bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.
Namun di sisi lain, menurutnya kemudahan internet juga dapat berdampak negatif. Seperti mudahnya penyebaran gagasan bersifat radikal. Hoaks pun juga banyak disebarluaskan di media sosial.
"Sehingga berpotensi merobek kesatuan bangsa dan mengancam keutuhan NKRI. Oleh karena itu, milenial wajib memiliki pemahaman yang baik tentang literasi media, di mana kemampuan untuk mencerna informasi di media. Terutama media online dan medsos seperti WA, IG, FB, dan lainnya. Agar tidak termakan begitu saja dengan informasi yang ada di media tersebut," paparnya.
Menyaring informasi di media sosial sebelum membagikannya kembali juga harus dilakukan. Yakni dengan melakukan verifikasi dan cek kebenaran terkait informasi tersebut. Tidak asal share informasi yang belum jelas kebenarannya, sehingga dapat menimbulkan konflik.
"Dengan menguasai literasi media secara baik, generasi milenial dapat menjadi generasi yang toleran dan akan tumbuh menjadi pelopor toleransi. Generasi milenial akan tumbuh berdaya saing tinggi, menghormati keberagaman, dan dapat tumbuh menjadi agen perubahan," pungkasnya.