Pelayanan kesehatan di Puskesmas Jetis Ponorogo tersendat karena tidak menerima pasien rawat inap dan UGD selama seminggu terakhir. Namun untuk pasien rawat jalan, masih bisa terlayani.
"Puskesmas Jetis seminggu terakhir memberhentikan pelayanan rawat inap atau UGD," tutur Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini kepada wartawan, Jumat (11/9/2020).
Untuk pasien Puskesmas Jetis yang membutuhkan perawatan inap maupun UGD bisa menuju ke Puskesmas Siman, Sambit, dan Mlarak.
Wanita yang akrab dipanggil Irin ini menambahkan beberapa waktu lalu ada salah satu pasien di Puskemas Jetis dirawat inap selama tiga hari. Karena ada alasan medis, pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit.
"Setelah dirujuk di RS selama beberapa hari, yang bersangkutan positif COVID-19," terang Irin.
Menurut Irin, Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di 31 Puskesmas sudah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) ketika memberikan pelayanan kepada pasien maupun masyarakat.
"Tetapi ketika mereka merawat inap pasien positif COVID-19, ada kekhawatiran kan Puskesmas tidak selengkap rumah sakit. Takut terjadi kebocoran," tegas Irin.
Sebab, bisa saja kemungkinan Nakes yang bertugas di Puskesmas Jetis tertular COVID-19 dari pasien tersebut. Sehingga dalam rangka melindungi nakes dan masyarakat yang dilayani, sementara waktu puskesmas akhirnya ditutup.
"Karena ada sekitar 12 nakes berkontak dengan pasien positif tersebut," ujar Irin.
Irin pun menambahkan pihaknya sudah melakukan swab test kepada 12 nakes tersebut. Ada dua kali swab test, pertama hasilnya negatif semua.
"Saat ini menunggu hasil swab test kedua mudah-mudahan negatif semua sehingga Nakes kita tetap terlindungi dan memberikan pelayanan maksimal," tukas Irin.
Selain Puskesmas Jetis ternyata ada enam puskesmas lain yang sempat ditutup. Yakni Puskesmas Jenangan, Sawoo, Wringinanom, Balong, Bungkal, dan Slahung.
"Alhamdulillah APD sudah mencukupi, tapi sekali lagi dalam rangka melindungi masyarakat yang kita layani, kita ambil risiko terendah sambil menunggu hasil swab test para nakes," pungkas Irin.