RSUD Tongas sendiri menjadi rumah sakit rujukan bagi para pasien COVID-19 khususnya dari RSUD Waluyo Jati yang sempat ditutup. Banyaknya pasien rujukan membuat para nakes kelelahan.
"Para nakes perlu dilakukan cek up kondisi kesehatannya. Dan perlu istirahat juga, terutama di saat pandemo COVID-19 seperti saat ini," Juru bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID- 19 Probolinggo Dewi Veronica kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).
Penutupan RSUD Tongas dilakukan selama 3 hari, mulai Selasa 8 September sampai Kamis 10 September 2020. Penghentian pelayanan hanya di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ruangan Rumah Sakit rujukan RSUD Tongas.
Selama 3 hari itu, akan dilakukan sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan yang dilakukan tim Dinas Kesehatan dan Tim Gugus Tugas Satgas COVID- 19 Probolinggo.
Penutupan RSUD Tongas selama 3 hari ini tentu saja membikin bingung warga. Warga bingung hendak berobat ke mana. Tali (58), warga Dusun Dungun, Tongas mengatakan kalau rumah sakti besar seperti RSUD Tongas ditutup, warga yang sakit agak parah bisa kesulitan berobat,
"Kalau sakit parah ya bingung nanti berobatnya. Harus jauh ke rumah sakit di Kota Probolinggo. Kalau sakit ringan sih bisa ke puskesmas terdekat," kata Tali. (iwd/iwd)