Saat ada kenaikan harga, harus segera diantisipasi. Selanjutnya dilaporkan dan pemkot akan segera melakukan koordinasi untuk menurunkan secepat mungkin jika ada kenaikan.
"Kalau nggak ada barang kita bagaimana segera kita lakukan suplainya bisa secepatnya bisa dipenuhi," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota setelah memberikan pengarahan perekonomian Surabaya kepada semua camat, Kamis (10/9/2020).
Selain itu, saat ini UMKM baru banyak tumbuh, seperti warung kopi dan lainnya. Pemkot akan memberikan izin untuk warga Surabaya, namun yang tidak memiliki izin akan diberi tindak tegas.
"Supaya kita bisa pantau sebetulnya potensi itu berapa. Karena setelah itu, kita akan tahu dia akan menjadi besar atau mati (usahanya). Kalau mati itu karena apa. Itu yang kita tekankan kepada camat," ujarnya.
"Jadi ini penekanan saya kepada camat terutama untuk menjaga stabilitas ekonomi di Surabaya. Karena mereka lah yang di lapangan," tambahnya.
Risma mengatakan semua sektor ekonomi di Surabaya telah bergerak. Namun masalahnya, di Kota Pahlawan rata-rata di bidang jasa dan perdagangan yang bergerak. Hanya saja tingkat daya beli masyarakat menurun. Hal ini menjadi kekhawatiran karena perusahaan atau usaha akan tutup.
"Nah ini kan kemudian ada pengangguran baru yang harus diantisipasi supaya Surabaya tetap kondusif. Karena kalau diserbu dengan pekerja, kemudian kuenya (daya beli) nggak ada, kan sangat rawan untuk keamanan kota. Ini yang sedang kita antisipasi terutama kenapa kita komunikasi dengan kecamatan," pungkasnya. (fat/fat)