Ratusan kader muda NU melakukan penyegelan kantor DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kediri. Aksi itu menyusul aksi demo yang dipicu rasa tak puas para kader muda NU itu.
Kader muda NU terdiri dari Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, Pagar Nusa, dan Lesbumi NU. Dalam aksinya, setelah berorasi, mereka merantai pintu masuk kantor DPC PKB. Tak hanya penyegelan, papan nama Kantor DPC PKB Kabupaten Kediri juga ditutup kain bertuliskan "Aset Milik NU Kabupaten Kediri".
Aksi ini sebagai upaya mengembalikan komunikasi antara PCNU Kabupaten Kediri dan DPC PKB Kabupaten Kediri yang dinilai beberapa waktu terakhir terputus.
"Ini dirasakan oleh teman-teman PCNU yang berada di bawah. Jadi, menurut kami, partai politik (parpol) ini belum bisa menampung aspirasi dari teman-teman di NU. Dengan melaksanakan aksi ini, kami mengingatkan ketua PKB Kabupaten Kediri," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Munasir Huda, Kamis (10/9/2020).
Kader muda NU ini mengaku memiliki bukti sertifikat kantor DPC PKB Kabupaten Kediri itu. Mereka mengklaim sejak awal kantor tersebut memang aset milik NU yang dipinjamkan kepada PKB.
Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Kabupaten Kediri Abu Muslih menjelaskan, pembangunan gedung antara PCNU Kabupaten Kediri dan DPC PKB Kabupaten Kediri saling berkaitan. Mengenai status kantor DPC PKB di gedung yang berada di Jalan Pemenang ini, merupakan milik PCNU.
Tonton juga 'Warga Segel Kantor MUI di Kendari, Kenapa?':
"Memang sebelumnya ada perjanjian bahwa gedung ini dipakai oleh DPC PKB dengan status pinjam. Namun, beberapa waktu ini, DPC PKB jarang berkomunikasi dengan PCNU. Sebenarnya, kami ingin menyelamatkan DPC PKB sehingga kembali ke kultur NU," jelas Abu Muslih.
Ketua PCNU Kabupaten Kediri Gus Makmun mengakui aksi demo Banom NU itu lantaran buntunya komunikasi antara PCNU dan PKB.
"Kalau dari aksi yang dilakukan seperti memasang gembok di pagar gedung DPC PKB. Saya pikir ini sebagai salah satu wawasan kepada parpol untuk lebih dekat dan bisa memposisikan diri. Intinya, mungkin selama ini kami kurang berkoordinasi," ujarnya.
![]() |
Gus Makmun juga menegaskan, aksi ini bukan karena imbas dari kegiatan Pilkada. Hal ini murni karena buntunya komunikasi dua lembaga ini.
"Teman-teman mungkin sudah gerah dengan kondisi saat ini sehingga melakukan aksi ini. Kalau terkait pilkada, secara umum ini tidak ada hubungannya sama sekali. Jika memang ada, tentunya komunikasi sudah dilakukan sebelumnya. Untuk dukungan, kami belum menentukan," pungkas Gus Makmun
Sementara menanggapi aksi penyegelan itu, Umar Faruq Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Kediri menyayangkan hal tersebut. Terkait tuntutan massa, DPC PKB akan menuruti setelah melalui pleno NU.
"Kami siap jika harus angkat kaki dari sini, tapi harus melalui pleno NU. Kalau historisnya, gedung ini memang milik PKB, tapi diatasnamakan NU. Mungkin ini hanya kesalahpahaman saja, tetap NU sebagai orang tua kami," jelas Umar Faruq.