23 tersangka tersebut hasil dari Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2020 yang terhitung mulai tanggal 24/8/2020 sampai 4/9/2020.
Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono mengatakan hasil operasi Tumpas Narkoba Semeru 2020 hari itu mengamankan barang bukti 9,6 gram sabu, 45 butir piskotropika pil aprazolam, pil jenis arkine 30 butir, pil jenis trihexyphenidil 32 butir dan jenis pil dobel L sebanyak 853.606 butir.
Selain itu juga mengamankan 22 ponsel berbagai merek, 5 bungkus plastik klip, 2 serok plastik, 6 korek api, 2 bong, 9 pipet kaca, 3 sedotan plastik, 1 gunting, uang Rp 860 ribu, 1 sepeda motor dan 2 mobil.
"Jumlah operasi Tumpas Narkoba 2020 ada 23 kasus dengan jumlah 23 tersangka. Dari 23 tersangka yaitu 1 kurir 18 pengedar dan 4 pemakai narkoba," ujar Lukman kepada wartawan, Senin (7/9/2020).
23 tersangka tersebut, kata Lukman, saat ini masih dimintai keterangan guna proses hukum lebih lanjut. Di dalam Operasi Tumpas Narkoba 2020 ini barang bukti yang paling besar adalah 850.000 butir pil dobel L dari satu tersangka hasil penangkapan anggota Satlantas Polres Kediri pada saat melaksanakan kegiatan patroli razia kendaraan.
Tersangka itu bernama Ahmad Faarikh (30) penjual ayam warga Desa Blabak Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri.
"Barang bukti narkoba jenis pil dobel L 850 ribu butir itu diamankan anggota Satlantas Polres Kediri saat melakukan operasi rutin ketertiban kendaraan," imbuh Lukman.
Tersangka Ahmad Faarikh, awalnya mengambil barang bukti pil dobel L dari wilayah Peterongan, Jombang. Setelah itu ratusan ribu pil dobel L ini akan disalurkan kepada seseorang yang berada di wilayah SLG Kabupaten Kediri.
Namun apes bagi Ahmad Faarikh, ditengah perjalanan ia terjaring razia oleh anggota Satlantas Polres Kediri. Pada saat dilakukan penggeledahan oleh anggota Satlantas Polres Kediri di dalam mobil ditemukan ratusan ribu pil dobel L.
"Rencananya pil dobel L itu akan disalurkan lagi kepada seseorang di wilayah SLG Kabupaten Kediri. Tersangka menerima imbalan dari temannya itu Rp 1 juta. Dan rencancanya pengiriman narkoba jenis pil dobel L ini yang kedua kalinya," pungkas Lukman. (iwd/iwd)