Harga Anjlok Gegara Pandemi, Petani Cabai di Malang Merintih

Harga Anjlok Gegara Pandemi, Petani Cabai di Malang Merintih

Muhammad Aminudin - detikNews
Senin, 07 Sep 2020 11:56 WIB
harga cabai anjlok
Harga anjlok, cabai dibiarkan mengering (Foto: Muhammad Aminudin)
Malang -

Pandemi Corona menambah penderitaan petani di Kabupaten Malang. Sejumlah komoditas yang ditanam gagal dipanen karena harga jual turun. Tanaman pun dibiarkan sampai mengering.

Seperti terlihat pada lahan cabai di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Petani memilih tak memanen karena tak sebanding dengan biaya produksi.

"Petani sengaja tak memanen, karena harga cabai lagi turun. Jika dipaksa untuk panen, maka tentu akan rugi. Karena tak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan," terang Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Poncokusumo Syaiful Asyari kepada detikcom, Senin (7/9/2020).

Menurut Asyari, harga cabai normalnya sebesar Rp 50 ribu per kilogram di pasaran. Tetapi, saat ini turun hingga sebesar Rp 6 sampai 7 ribu per kilogram di tingkat petani.

"Sekarang hanya Rp 7 ribu. Tentu sangat merugikan bagi petani. Makanya tidak dipanen," tutur Asyari.

Asyari menyebut pandemi COVID-19 adalah penyebab turunnya harga cabai karena permintaan pasar berkurang dratis. Berbeda saat belum pandemi yang harga jual cabai masih bisa memberikan keuntungan bagi petani.

"Saat ini, sebenarnya panen raya. Tetapi permintaan pasar turun dratis. Tentu dampaknya terhadap harga jual," terangnya.

Asyari mengaku Poncokusumo merupakan satu daerah penghasil komoditas cabai terbesar di Kabupaten Malang.

Jika ditotal, lanjut Asyari, dalam satu hari jumlah produksi cabai di Poncokusumo bisa mencapai 40 ton. Akibat pandemi corona, petani cabai di Poncokusumo terpaksa meratapi kerugian.

"Jika dihitung, dalam satu hektare. Kerugian yang dialami petani bisa sampai Rp 50 juta," tegasnya.

Asyari menambahkan, bukan hanya cabai yang mengalami penurunan harga jual. Tetapi juga menyasar komoditas lain, seperti kubis yang harga jual kubis hanya Rp 300 per kilogram.

harga cabai anjlokCabai dibiarkan mengering karena harga anjlok (Foto: Muhammad Aminudin)

"Padahal produksinya bisa per hari 50 ton untuk kubis. Namun dijual 300 rupiah per kilogram," imbuh Syaiful.

Dengan kondisi kurang menguntungKAN saat ini, kata Asyari, para petani memilih pasrah dan ada yang terpaksa mengalihkan keberuntungan dengan mulai menanam bawang ataupun buah-buahan.

"Ada yang nekat mengganti dengan menanam buah-buahan. Tetapi banyak juga yang pasrah," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.