Saat Moeldoko Ajak Kartolo Pakai Kaus Angel Temen Tuturanmu

Saat Moeldoko Ajak Kartolo Pakai Kaus Angel Temen Tuturanmu

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 03 Sep 2020 20:47 WIB
Mangan telo sak godonge, weruh Cak Kartolo, duh gantenge. Parikan (pantun jawa) itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ketika bertemu seniman Ludruk, Cak Kartolo.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ketika bertemu seniman Ludruk, Cak Kartolo/Foto: Istimewa
Surabaya -

Mangan telo sak godonge, weruh Cak Kartolo, duh gantenge. Parikan (pantun jawa) itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ketika bertemu seniman Ludruk, Cak Kartolo.

Moeldoko mampir ke rumah Kartolo saat kunjungan kerja di Jawa Timur. Kunjungan Moeldoko ke Jawa Timur membawa misi penting, yakni melakukan komunikasi isu-isu strategis dan monitoring evaluasi penanganan COVID-19.

Kantor Staf Presiden (KSP) ingin mendapat masukan Cak Kartolo, tentang kondisi masyarakat saat menghadapi pandemi COVID-19. KSP juga mengajak para seniman tradisional menyampaikan pentingnya memakai masker, untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Moeldoko kemudian mengajak Kartolo menggunakan kaus bertuliskan 'Maskeran Rek..! Angel Temen Tuturanmu'. Yang artinya 'Ayo Pakai Masker...! Susah Betul Menasihatimu'.

Kalimat yang sudah ikonik dan populer di media sosial ini menjadi bagian dari kearifan lokal juga. "Biar gampang menyentuh masyarakat," kata Moeldoko dalam pertemuan dengan sejumlah pimpinan media di Jawa Timur, Kamis (3/9/2020).

Moeldoko mengenakan kaus bertuliskan pesan khas Kartolo sebagai upaya sosialisasi penggunaan masker di Jawa Timur. Sedangkan Cak Kartolo menjelaskan, kata-kata tersebut biasanya digunakan untuk menasihati anak.

"Iku kata-katane Cak Basman, nuturi anake sing cengkal (Itu kata-kata Pak Basman yang sulit ngasih tau anaknya)," ujar Kartolo yang dikenal sebagai legenda Ludruk dan komedian.

Di samping sosialisasi memakai masker, agenda penting Moeldoko yakni ingin mendengar masukan tentang kondisi penanganan COVID-19 dari perspektif pimpinan media. "Sekaligus saya juga ingin mendengar langsung bagaimana kondisi media-media di Jawa Timur," imbuh Moeldoko.

Ketua PWI Jawa Timur Ainurrohim menyampaikan, pemerintah perlu melakukan pemberdayaan masyarakat di tingkat RT RW. Aspek sosial dan ekonomi di tingkat bawah yang paling tahu, juga ketua maupun pengurus RT RW.

"Jadi selayaknya, pemerintah juga memberikan apresiasi kepada mereka untuk pencegahan dan penanganan COVID-19 secara dini," kata Ainurrohim.

Di sisi bisnis, beberapa pimpinan media massa yang hadir menyampaikan, hampir semua media besar hingga kecil mengalami persoalan berat. Mulai turunnya oplah, kenaikan distribusi, hingga omzet iklan yang turun hingga 50-70 persen lebih.

Moeldoko kemudian mengakui bila saat ini dibutuhkan pemberdayaan dan partisipasi publik yang kuat untuk menghadapi pandemi. "Perlu upaya gotong royong dan partisipasi penuh komunitas masyarakat. Pemerintah baik pusat maupun daerah tidak akan sanggup bila sendirian," terang Moeldoko.

Tak hanya komunitas media, pada kesempatan tersebut Moeldoko juga mendengarkan langsung curhat Bu Rudi, pelaku UMKM. Bu Rudi mengapresiasi bantuan pemerintah bagi UMKM yang terkena imbas pandemi ini.

"Banyak pedagang kecil yang mungkin lebih kecil dari UMKM sangat tertolong dengan adanya bantuan presiden, sehingga tetap bisa survive dan berdagang," ungkap Bu Rudi.

Bu Rudi berharap aturan-aturan yang ada tak menyulitkan pelaku usaha mikro. Apalagi saat pandemi seperti saat ini.

"Banyak pengusaha rumahan yang menitipkan dagangannya ke saya berharap agar PIRT dipermudah. Sebab aturan tersebut menjadi kendala," tambah Bu Rudi.

Moeldoko mengatakan akan menampung setiap masukan yang ada serta mencarikan solusi terbaik. Sebab pemerintah ingin menjaga keberlangsungan UMKM untuk membangkitkan ekonomi nasional.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.