Kata Pakar soal Eri Cahyadi dalam Bayang-bayang Kepemimpinan Risma

Kata Pakar soal Eri Cahyadi dalam Bayang-bayang Kepemimpinan Risma

Amir Baihaqi - detikNews
Kamis, 03 Sep 2020 17:27 WIB
Eri Cahyadi dan Risma saat deklarasi
Eri Cahyadi dan Risma saat deklarasi di Taman Mundu/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya -

Terpilihnya Eri Cahyadi dan Armuji untuk maju dalam Pilkada Surabaya 2020 tidak lepas dari pengaruh besar Risma. Penunjukan pasangan tersebut dianggap kemenangan dari faksi Tri Rismaharini.

Apakah Eri Cahyadi jika nantinya terpilih akan bisa lepas dari bayang-bayang Risma?

"Ya kan bayang-bayang itu biasa. Tapi sebenarnya mirip juga dengan yang lain-lain ya. Anaknya, istrinya. Nah ini kan sebenarnya bukan adik ideologis. Tapi Eri ini kan semacam adik program Bu Risma," ujar pakar politik Unair Prof Dr Kacung Marijan kepada detikcom, Kamis (3/9/2020).

"Karena programnya kan mirip dengan Bu Risma. Kalau bayang-bayang bisa terjadi. Tapi kan karakternya (personal) bisa berbeda. Bu Risma kan bisa gebrak-gebrak. Eri kan lebih kalem. Ya saya kira karakternya agak beda walaupun ada persamaan dalam mengelola program. Jadi gak mungkin sama," sambungnya.

Kacung juga menyakini, seumpama Eri-Armuji menang di Pilkada Surabaya 2020, Risma tak akan banyak turut campur tangan soal kebijakan. Ia kemudian memberikan contoh saat awal-awal Risma maju di Pilkada bersama dengan Bambang DH sebagai wakilnya.

Tonton video 'Pesan Risma ke Eri-Armuji yang Diusung PDIP di Pilkada Surabaya':

[Gambas:Video 20detik]



Saat itu, Risma diyakini akan menjadi boneka dari Bambang DH yang sebelumnya menjabat wali kota. Namun tudingan itu terpatahkan dengan seiring mundurnya Bambang DH.

"Bu Risma kan gak punya kekuasaan langsung. Dulu kan sudah ada contohnya. Ingat gak Bu Risma awal pertama dulu wakilnya kan Bambang DH. Nah itu kan ada kekhawatiran bahwa Bu Risma ini kan akan jadi semacam bonekanya Bambang DH. Nah kan yang terjadi sebaliknya," terangnya.

"Malah Pak Bambang malah mundur. Itu contoh kekhawatiran itu belum tentu terjadi. Apalagi misalnya Bu Risma tidak punya kekuasaan secara langsung," imbuh Kacung.

Kacung memang mengakui terpilihnya Eri-Armuji merupakan pengaruh politik dari Risma. Namun untuk kekhawatiran akan menjadi bayang-bayang atau boneka sangat sulit terjadi. Sebab, hal itu hanya kesan sesaat saja yang muncul setelah rekom diumumkan.

"Oke lah ada proses politik di balik itu. Tapi saya kira kok dengan zaman kayak gini kok susah. Misalnya Kota Surabaya akan tetap dikendalikan Bu Risma nggak juga. Ya mungkin itu kesan aja. Kalau misalnya Eri Cahyadi nanti jadi wali kota apakah akan seperti Bu Risma kan belum tentu juga," jelasnya.

"Eri ya lebih cenderung manajerial. Ya tadi misalnya amati caranya dia menghandle taman. Ya sama-sama bersihnya tapi kan caranya beda. Artinya kalau orang menginginkan seperti kayak Bu Risma ya gak bisa. Wong namanya laki-laki masak disuruh kayak perempuan," tandas Kacung.

Halaman 2 dari 2
(fat/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.