Dalam rekomendasi palsu tersebut tertulis nama Puti Soekarnoputri dan Lilik Arijanto direkomendasikan maju di Pilwali Surabaya. Rekom palsu tersebut bahkan menjadi viral.
Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat meminta pengurus DPC PDI Perjuangan Adi Sutarwijono untuk melaporkan ke polisi. Harus dicari siapa yang membuat dan menyebarkan rekom palsu itu.
"Rekom palsu, kemudian disebarkan ke sosial media. Begitu mendapati seperti itu, apalagi di situ menyangkut namanya mbak Puti. Makanya habis ini beliau menyampaikan haknya, bukan hanya mbak Puti, tapi juga ibu Mega dan juga mas Hasto, ada delik pidananya. Maka saya minta kepada mas Adi Sutarwijono laporkan ke Polisi, tuntut dia, tuntut dia (pembuat dan penyebar)," kata Djarot dalam pidatonya di Taman Harmoni, Keputih, Selasa(2/9/2020).
"Supaya rakyat tahu, masyarakat tahu bahwa rekom dari PDI Perjuangan itu khusus ada hologram khusus yang hanya diketahui oleh ibu ketua umum dan mas Nanang. Saya juga nggak tahu. Ada hologram khusus supaya tidak dipalsu. Kalau ada pemalsuan pasti akan ketahuan. Jadi tolong nanti ini laporkan ke kepolisian," lanjut Djarot.
Menurut Djarot, adanya rekom palsu itu, ia mengaku banyak pesan whatsApp kepada dirinya dan Puti Soekarnoputri untuk mendapatkan kebenaran informasi itu.
"Besok atau lusa setelah pendaftaran. Kita akan laporkan, kita akan usut untuk pembelajaran juga," tandas Djarot. (iwd/iwd)