Beredar surat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan untuk calon yang akan diusung di Kota Surabaya. PDIP Jawa Timur memastikan surat tersebut palsu.
"Surat itu palsu," kata Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari di Surabaya, Selasa (1/9/2020).
Untari menyatakan bahwa partainya adalah partai yang tertib. Tidak mungkin rekomendasi bisa bocor bahkan hingga ke media sosial. Apalagi, rekom di Surabaya beberapa waktu lalu ditunjukkan oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani masih tersegel di dalam amplop.
"Tidak ada rekom beredar di pasaran. PDIP partai yang tertib dan disiplin. Surat itu palsu," terangnya.
Anggota DPRD Jatim ini menambahkan, rekomendasi PDIP untuk Surabaya belum turun hingga sampai saat ini.
Di dalam surat yang beredar tersebut bertuliskan rekomendasi Calon Wali Kota Surabaya dari PDIP atas nama Puti Guntur Soekarno. Sedangkan posisi Calon Wakil Wali Kota Surabaya atas nama Lilik Arijanto.
Simak juga video 'Cawalkot Surabaya Belum Diumumkan, Mega Perintahkan PDIP Jatim Konsolidasi':
Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Di antara tanda tangan petinggi PDIP tersebut, terdapat stempel logo banteng milik PDIP.
Diketahui Puti Guntur Soekarno saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari PDIP. Dirinya maju sebagai legislator dari Dapil I Jawa Timur (Surabaya-Sidoarjo).
Sementara sosok Lilik Arijanto sendiri yakni Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Kota Surabaya.
Surat tersebut memang terlihat kurang jelas. Tertanda tangan oleh pimpinan PDIP pada 31 Agustus 2020. Padahal, pada Jumat (28/8) lalu, rekomendasi Cawali-Cawawali Surabaya disebut Puan sudah berada di dalam amplop coklat yang ia bawa.
Hingga hari ini, rekom PDIP untuk Surabaya masih menjadi misteri. Meski misteri, pada pekan ini, rekomendasi tersebut dipastikan diumumkan karena tenggat pendaftaran calon kepala daerah di KPU Surabaya dimulai 4 hingga 6 September 2020.