Blitar -
Puluhan warga Lingkungan Ngegong, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan demo di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Mereka menolak wacana Daop 7 Madiun yang akan menutup lintasan sebidang itu.
Tak hanya kaum pria, namun emak-emak juga kompak keluar rumah sambil membawa beragam tulisan. Intinya mereka menolak jika lintasan tanpa palang di wilayah mereka ditutup oleh Daop 7 Madiun.
"Lha terus liwat endi warga kene. Lak gak due dalan (Terus lewat mana warga sini. Kan jadi gak punya jalan)," tutur seorang warga, Ismiati kepada detikcom, Rabu (2/9/2020).
Sambil berjalan menuju kerumunan massa, emak-emak ini terus berteriak tidak setuju jika lintasan tanpa palang ditutup oleh Daop 7 Madiun. Warga berkerumun mendekati beberapa mobil dari Daop 7 Madiun dan Dishub Kota Blitar yang mulai mendekati lokasi.
"Pokok kabeh protes lak kene ditutup. Mobil ku ra iso lewat, iki jalan utama satu-satunya. Muter ki adoh lho Mbak (Pokok semua protes. Mobil ku jadi gak bisa lewat ini jalan utama dan satu-satunya. Kalau muter jauh)," terang Satriyo di antara kerumunan massa.
Pantauan detikcom, jalur lain yang bisa dilewati warga jika perlintasan itu ditutup yakni di Lingkungan Ngrebo. Sekitar 4 kilometer menuju jalan utama menuju wilayah kota maupun Kabupaten Blitar.
Di lintasan kereta tanpa palang ini sudah tiga kali terjadi kecelakaan. Lokasinya PJL 187 Lingkungan Ngegong Kelurahan Gedog Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Manager Humas Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko mengatakan, kedatangan mereka bersama Dishub Kota Blitar bukan untuk menutup lintasan sebidang tanpa palang itu.
Namun dari kecelakaan terakhir antara KA Matarmaja vs MPV, Minggu (30/8), pihaknya berkoordinasi dengan pemda setempat untuk mengupayakan keamanan dan keselamatan bersama. "Sesuai UU No 23 tahun 2007, maka pengamanan keselamatan perjalanan KA dan warga sekitar itu adalah pemberi izin. Siapa yang memberi izin adalah pemda setempat. Nah kami koordinasi dengan dishub 'Pak tolong ini ditutup. Kalau tidak bisa, kami akan membantu'," jelas Ixfan kepada detikcom di lokasi.
Sementara Kadishub Pemkot Blitar menyatakan, pihaknya telah mengajukan proposal pembangunan palang pintu. Anggaran juga sudah disiapkan di tahun 2021. Hanya tinggal menunggu rekomendasi dari Ditjen KA Kemenhub saja.
"Karena ini menyangkut masalah ekonomi warga sini, maka solusi awal sambil menunggu rekom Ditjen KA Kemenhub, maka akan kami tempatkan petugas Dishub Kota Blitar untuk menjaga," pungkas Kadishub Kota Blitar, Priyo Suhartono.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini