Pembunuh Pengusaha Rongsokan di Mojokerto Idap Gangguan Jiwa

Pembunuh Pengusaha Rongsokan di Mojokerto Idap Gangguan Jiwa

Enggran Eko Budianto - detikNews
Selasa, 01 Sep 2020 23:58 WIB
pembunuhan di mojokerto
Lokasi kejadian (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto - Hari Mulyono (50) membunuh pengusaha rongsokan yang tak lain tetangganya sendiri di Dusun Sidoduwe, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, Mojokerto. Bapak dua anak ini terkenal kerap memukuli saudaranya sendiri dan warga di sekitar tempat tinggalnya.

Hari membacok tetangganya sendiri, Sutiman (61) menggunakan sabit. Akibatnya, pengusaha rongsokan itu tewas dengan luka bacok di leher, dada dan punggung. Mereka sama-sama tinggal di RT 1 RW 1 Dusun Sidoduwe.

"Pelaku pernah kerja di Sutiman. Dia (Hari) stres masuk Menur (Rumah Sakit Jiwa Menur di Surabaya), lalu tidak kerja lagi," kata Ketua RT 1 Widodo kepada wartawan di rumahnya, Selasa (1/9/2020).

Widodo menjelaskan Hari pernah tiga kali dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) karena menderita gangguan kejiwaan. Yaitu dua kali di RSJ Menur dan satu kali di RSJ Lawang di Malang.

"Terakhir keluar dari RSJ Menur sekitar setahun lalu," ungkap Widodo.

Tetangga dekat Hari, Kasmun (54) menuturkan, Hari menderita gangguan kejiwaan sejak sekitar 10 tahun lalu. Itu setelah Hari menikah dan mempunyai dua anak. Namun, Kasmun tidak mengetahui persis penyebab tetangganya itu mengalami gangguan jiwa.

"Dia punya sertifikat dari rumah sakit jiwa. Sering mengamuk ke keluarga dan tetangga," terangnya.

Hal senada dikatakan Ngateno (55), warga RT 1 Dusun Sidoduwe. Menurut dia, Hari kerap menyerang saudaranya sendiri dan warga di sekitar tempat tinggalnya. Bahkan, buruh tani itu akan terus mengincar orang yang membuatnya sakit hati.

"Kalau ada masalah, sudah diancam ya diincar terus sampai kena. Sudah sering memukuli tetangga dan saudaranya sendiri, biasanya pakai tangan kosong," jelasnya.

Kapolsek Jetis Kompol Suharyono belum bisa memastikan Hari masih menderita gangguan kejiwaan atau sudah normal. Kondisi mental bapak dua anak itu akan diperiksa oleh ahli kejiwaan.

"Soal gangguan jiwa masih kami dalami karena harus dibuktikan ahli kejiwaan apakah yang bersangkutan mengalami depresi atau tidak," tandasnya.

Hari menganiaya Sutiman di jalan kampung depan rumahnya di RT 1 RW 1, Dusun Sidoduwe sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu korban sedang mengendarai sepeda motor Honda Vario seorang diri hendak membeli bensin.

Pelaku membacok korban menggunakan sabit beberapa kali. Akibatnya, pengusaha rongsokan itu menderita luka bacok di leher, dada dan punggung. Sutiman akhirnya tewas saat dirawat di RS Cita Medika, Kecamatan Tarik, Sidoarjo.

Putri korban, Maratus Sholihah mengatakan Hari pernah bekerja di gudang rongsokan milik ayahnya. Namun, bapak dua anak itu dipecat lantaran kinerjanya dinilai buruk. Hari lantas kembali melamar kerja ke korban.

"Mungkin pelaku tersinggung sama omongannya bapak. Saat pelaku mau kerja kembali, tak dibolehin bapak. Dia mungkin sakit hati," ungkapnya. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.