Pasca ditetapkan karantina wilayah, para santri di Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi tidak diperkenankan keluar masuk pondok secara bebas. Seluruh aktivitas pondok pesantren pun juga tak bisa dilakukan.
Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, dr Benget Saragih, mengatakan selama karantina wilayah seluruh aktivitas pondok dihentikan sementara.
"Seluruh aktivitas berhenti. Salat berjemaah untuk sementara tidak boleh. Seluruh penghuni harus berada di dalam kamar," kata Benget kepada wartawan, Senin (31/8/2020).
Benget mengatakan penghuni pondok selama ini kooperatif. "Selama kita di sini, para santri nurut arahan kami," tambahnya.
Dia menjelaskan selama proses karantina, penghuni harus tetap berada di dalam kamar. Mereka dipisah-pisah dan tetap menjalankan protokol kesehatan. Seperti harus selalu pakai masker, jaga jarak, dan menjaga kebersihan.
Hal ini juga dilakukan pemeriksaan ulang terhadap seluruh santri. Hasilnya digunakan untuk pemilahan sesuai status kesehatan masing-masing.
"Akan ada klastering santri untuk pemilahan. Ini semua untuk memutus mata rantai penyebaran virus," tambahnya.
Klaster Ponpes Darussalam kembali menambah jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di Banyuwangi. Sebanyak 83 santri dinyatakan positif COVID-19. Sementara ada penambahan 1 pasien positif COVID-19 dari hasil tracing.
![]() |
Data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi, Minggu (30/8/2020) menyebutkan, saat ini kasus positif COVID-19 di Banyuwangi sebanyak 771 kasus. Total santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 622 orang.
Penambahan itu, merupakan hasil swab yang dilakukan beberapa hari yang lalu. Saat ini, tim Kemenkes dan Satgas COVID-19 Banyuwangi terus melakukan perawatan terhadap para santri tersebut.