Namun, seiring kembali dibuka sejumlah destinasi wisata di Kota Batu, wisatawan mulai banyak berdatangan. Jumlahnya mulai meningkat secara perlahan. Setidaknya, sudah ada 3 ribu wisatawan berkunjung ke Kota Batu sejak dibukanya sejumlah destinasi wisata mulai beberapa pekan lalu.
Dinas Pariwisata Kota Batu kemudian berani menargetkan 2 juta kunjungan wisatawan pada tahun ini. Meskipun jauh dari target awal, yaitu 7 juta wisatawan.
"Memang jauh menurun dari yang kami targetkan 7 juta wisatawan. Dan kami membutuhkan dukungan lebih agar tingkat kunjungan wisatawan bisa menembus angka 2 juta sampai akhir tahun ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Siddiq, Minggu (30/8/2020).
Menurut Arief, Pemerintah Kota Batu telah memberikan pendampingan kepada pelaku industri pariwisata saat menjalankan usahanya di masa pandemi COVID-19.
Termasuk memberikan edukasi protokol kesehatan sehingga bisa memenuhi syarat agar bisa kembali beroperasi. Arief menambahkan, Kota Batu telah masuk masa adaptasi menuju tatanan baru di tengah pandemi COVID-19. Segala persiapan sudah dilakukan, termasuk gencar mempromosikan potensi pariwisata Kota Batu.
"Prinsipnya, kami kerja maksimal, bagaimana mempromosikan ke seluruh warga masyarakat baik lokal maupun internasional. Kami tentu akan terbuka menerima wisatawan, harapan kami fasilitas di pariwisata bisa melayani maksimal sesuai protokol kesehatan," imbuh Arief.
Sektor pariwisata memang menjadi penyumbang terbesar pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batu. Pada tahun 2019 lalu, 60 persen PAD bersumber dari pariwisata.
"Sektor pariwisata cukup besar memberikan kontribusi untuk PAD kita. Meskipun saat ini masa pandemi. Namun kami coba untuk terus menjaga ritme, bagaimana kembali memulihkan dunia pariwisata sebagai sektor andalan," pungkasnya.
(fat/fat)