.webp)
Koordinator Satuan Pelayanan Type A Terminal Seloaji Ponorogo, Eko Hadi Prasetyo mengatakan pihaknya belum menerima arahan penutupan usai adanya laporan petugas kebersihannya positif COVID-19.
"Penutupan belum ada petunjuk atasan kami di Surabaya. Saat ini terminal berjalan seperti biasa, karena yang bersangkutan sudah diisolasi sejak tiga minggu lalu," tutur Eko kepada wartawan, Kamis (27/8/2020).
Eko menambahkan pelayanan penumpang di Terminal Seloaji saat ini berjalan normal. Bahkan semua pegawai hingga para pedagang, sopir dan penumpang semua bekerja seperti biasa.
"Semua bekerja seperti biasa, karena memang yang dinyatakan positif hanya satu orang. Dan setelah dinyatakan reaktif saat rapid test, sudah saya suruh untuk isolasi mandiri," ujar Eko.
Eko menerangkan awalnya ada dua kali rapid test massal dari Kimia Farma Surabaya. Pertama, tanggal 27 Juli 2020 lalu dan kedua pada tanggal 10 Agustus 2020.
"Rapid test pertama dari 45 pegawai dari saya sampai ke bawahan semua hasilnya non reaktif, kemudian rapid test kedua hasilnya ada satu yang reaktif," terang Eko.
Setelah diketahui hasilnya reaktif, lanjut Eko, yang bersangkutan langsung diambil test swab dan menjalani isolasi mandiri. Hasil swab pertama positif kemudian yang bersangkutan diisolasi di rumah sakit swasta di Ponorogo.
"Swab kedua hasilnya juga positif COVID-19, hingga saat ini beliau masih diisolasi di rumah sakit," imbuh Eko.
Usai salah satu rekannya positif COVID-19, satu tim yang bekerja pun juga diliburkan alias isolasi mandiri. Total ada lima orang petugas kebersihan yang diliburkan.
"Satu regu ada 5 orang, sudah libur semua sejak yang bersangkutan dinyatakan positif," papar Eko.
Sementara, data positif COVID-19 di Ponorogo ada 253 orang dengan rincian 8 orang meninggal dunia, 29 isolasi dan 216 sembuh. (fat/fat)
