Di hari keenam sekolah tatap muka, tingkat kehadiran siswa meningkat hingga memenuhi kuota. Sebab, orang tua siswa makin percaya bahwa sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Seperti yang tampak di SMAN 1 Kota Blitar hari ini, sebanyak 272 siswa datang untuk sekolah tatap muka. Jumlah ini naik signifikan dari sepekan sebelumnya yang hanya 89 siswa.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Blitar, Johan Edy Prastiwo bilang, kepercayaan orang tua pada sistem protokol kesehatan di sekolah, menjadi faktor utama mereka mengizinkan anaknya masuk sekolah.
"Alhamdulillah hari ini memenuhi kuota, ada 272 siswa yang hadir. Ini setelah kami laporkan hasil evaluasi pekan pertama. Dan ternyata, makin banyak orang tua yang percaya pada keamanan kesehatan sekolah," kata Johan kepada detikcom, Kamis (27/8/2020).
Dengan bertambahnya tingkat kehadiran siswa ini, Johan mengaku banyak mengevaluasi skema penataan kelas dan semakin menguatkan penerapan protokol kesehatan. Seperti perbedaan kapasitas kelas berdasarkan aktivitas pembelajaran.
"Jadi seperti di laboratorium bahasa. Siswa kan banyak bicara, ini kan potensi penyebaran tinggi sehingga tiap meja kami pasang pembatas di dua sisi. Sementara di kelas lain, siswa yang hanya mendengar penjelasan guru, itu meja kami beri jarak 1,5 meter," terangnya.
Kondisi serupa juga terjadi di SLB Negeri Kota Blitar. Dari 17 siswanya, hanya sembilan siswa yang diundang. Mereka ini merupakan siswa yang tinggal di zona orange. Dan sampai hari ke enam uji coba sekolah tatap muka ini, jumlah kehadiran konsisten tetap 9.
"Alhamdulillah siswa yang hadir dari hari pertama uji coba sampai hari ini tetap sembilan. Sebenarnya yang 8 sudah ingin masuk, namun karena mereka tidak tinggal di zona orange, solusinya sistem daring tetap kami jalankan," kata Kasek SLBN Kota Blitar, Anna Aliyatul Himmah.
Sekolah tatap muka digelar di tiga sekolah di Kota Blitar. Yakni SMAN 1, SMK Islam dan SLB Negeri. Satgas COVID-19 Kota Blitar hanya merekomendasikan tiga lembaga pendidikan itu untuk melaksanakan sekolah tatap muka, karena Kota Blitar masih masuk zona oranye penyebaran virus Corona.