Bakal Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin memilih Mujiaman Sukirno menjadi Bakal Calon Wakil Wali Kota. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Tim Pemenangan Machfud Arifin Miratul Mukminin atau akrab disapa Gus Amik.
"Semua jajaran partai bisa menerima dengan baik. Karena Pak Mujiaman dari kalangan profesional. Kebetulan beliau menjadi dirut dari salah satu BUMD Pemkot Surabaya," ujar Gus Amik di Surabaya, Selasa (25/8/2020).
Gus Amik mengatakan pemilihan Mujiaman sebagai wakil Machfud Arifin sudah dikomunikasikan dengan pimpinan 8 partai pengusung. Ke-8 partai tersebut yakni Golkar, PKB, PKS, PAN, Gerindra, PPP, Demokrat, dan NasDem. Menurut Gus Amik, semua partai bisa menerima dengan baik.
Selain itu, Gus Amik menegaskan dipilihnya Mujiaman sebagai Bacawawali dari kalangan profesional membuat tidak ada pengambilan figur di salah satu partai.
Hal itu, lanjut Gus Amik, bisa memudahkan pihaknya untuk membangun super tim yang solid untuk memenangkan kontestasi politik yang akan berlangsung pada 9 Desember mendatang.
Gus Amik menjelaskan Machfud Arifin telah mendapatkan rekomendasi dari 8 partai. Salah satu bunyi rekomendasi itu adalah menugaskan Machfud Arifin mencari dan menentukan calon pendamping sendiri.
"Selanjutnya Pak Machfud akan melakukan langkah-langkah konsolidasi, musyawarah dengan pimpinan partai di Surabaya, juga di provinsi, hingga di tingkatan DPP," ungkap Gus Amik.
Gus Amik juga menjamin bahwa 8 partai pengusung sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Machfud Arifin, soal siapa yang akan menjadi pendamping dalam Pilwali Surabaya.
"Jadi penentuan wakil semuanya diserahkan pak MA," ujarnya.
Dipilihnya Mujiaman sudah melalui pertimbangan yang matang, kajian yang mendalam, juga istikharah, dan tak kalah penting adalah masukan dari berbagai tokoh, para kiai, dan para senior.
"Terpilihnya Pak Mujiaman sudah menjadi tekad dari super tim yang di dalamnya ada 8 partai pengusung dengan satu tujuan memenangkan Machfud Arifin sebagai Wali Kota Surabaya untuk membawa perubahan Surabaya maju kotane, makmur wargane," pungkas Gus Amik.