BMKG Maritim Klas II Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini terjadinya gelombang tinggi di wilayah perairan Jawa Timur. Diprakirakan, tinggi gelombang mulai 1,25 meter atau sedang hingga 6 meter atau gelombang dengan kategori sangat tinggi.
Prakirawan BMKG Maritim Klas II Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto menyebut gelombang tinggi ini terjadi di sejumlah wilayah. Peringatan dini ini dikeluarkan mulai hari ini pukul 07.00 WIB hingga besok Rabu (26/8/2020) pukul 07.00 WIB.
Ady memaparkan pola sirkulasi udara terpantau di Perairan Utara Papua Barat. Untuk pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, umumnya dari Tenggara hingga Barat Daya dengan kecepatan 6 sampai 20 knot. Sedangkan di wilayah Selatan Indonesia dari timur sampai Tenggara dengan kecepatan 6 sampai 20 knot pula.
Sementara kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, perairan Selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makassar bagian Selatan dan perairan Selatan Jawa.
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," papar Ady di Surabaya, Selasa (25/8/2020).
Ady merinci wilayah yang diprakirakan gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter atau kategori sedang yakni di Perairan Tuban-Lamongan, Perairan Gresik-Surabaya, Perairan Utara-Madura, Perairan Kepulauan Sapudi, Perairan Kepulauan Kangean, Madura bagian barat dan timur.
Untuk tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter atau tergolong tinggi terjadi di Perairan Kalteng bagian timur, Perairan Tuban-Lamongan, Laut Jawa utara Bawean, Laut Jawa selatan Bawean, Perairan Utara Madura, Laut Jawa di barat Masalembo dan Laut Jawa di timur Masalembo.
Sedangkan untuk tinggi gelombang mulai 4 hingga 6 meter atau kategori gelombang sangat tinggi diprakirakan terjadi di Perairan Selatan Jatim dan Samudra Hindia Selatan Jatim.
Tak hanya itu, adanya awan Cumulonimbus (Cb) yang luas dan gelap bisa menambah kecepatan angin dan tinggi gelombang. Untuk itu, Ady mengingatkan sejumlah kegiatan pelayaran agar berhati-hati demi keselamatan.
"Mohon diperhatikan risiko terhadap keselamatan pelayaran pada perahu nelayan hingga kapal tongkang. Terlebih jika kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter," lanjutnya.
Selain itu, untuk kapal fiber, diharap lebih berhati-hati jika melintasi perairan dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,0 meter. Sedangkan untuk kapal ferry, juga patut waspada di perairan dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sedangkan untuk kapal ukuran besar, hati-hati jika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.