"Jadi LPMK adalah tingkat kebutuhan masyarakat paling bawah yang harus didengar. Prosesnya kan ada. Kebutuhan itu kan ada di RT-RW kemudian LPMK itu ada di kelurahan kemudian tingkat kecamatan baru berproses ke Kota Madya dibahas di situ," kata Machfud usai acara di Hotel Mercure Surabaya, Minggu (23/8/2020).
"Kadang-kadang kebutuhan warga tidak terpenuhi, sing gak dibutuhno moro-moro muncul. Itu yang sering terjadi," tambah Machfud.
Ia kemudian memberi contoh kebutuhan dasar masyarakat yang sampai saat ini belum terpenuhi yakni jamban. Ia menilai masalah jamban sangat mudah ditemui di Kota Pahlawan yang sudah berusia 723 tahun.
"Paling banyak, mohon maaf, kebutuhan dasar wong Suroboyo iku di usia 727 tahun dan merdeka 75 tahun namanya jamban ae loh masih banyak yang tidak layak. Orang sampai antre itu kan kebutuhan mendasar. Kon masio isok tuku mangan tapi loro weteng tapi antre wong 20 kate lapo," tutur mantan Kapolda Jatim itu.
Untuk itu, ia menegaskan akan memprioritaskan soal jamban ini. Bila perlu, ia akan menyiapkan penjaga dan perawat agar jamban yang ada terawat.
"Nanti itu ke depan akan jadi prioritas saya. Kita perbaiki semua. Airnya mancur kemudian rapi bersih. Bila perlu warga itu dikongkon jogo dibayar Rp 100 ribu ae wis seneng sing ngerawat, sing ngeresiki. Itu juga buka lapangan pekerjaan," janji Machfud.
Tak hanya soal jamban, dalam pertemuan itu, Machfud juga mendapat keluhan sungai di Surabaya yang penuh dengan sampah. Ia kemudian mempertanyakan kinerja para lurah dan camat selama ini. Sebab, menurutnya sungai-sungai tersebut sebenarnya mempunyai potensi pariwisata jika sungai dirawat dengan baik.
"Lah itu tadi ada sungai yang begitu panjang tapi sampah wong-wong gak melihat tah. Lurahe nang ndi, camate nang ndi. Haruse kan bisa jadi pariwisata," ucapnya.
Dikatakan Machfud, ia sangat senang jika mendapat keluhan-keluhan mengenai permasalahan warga langsung. Sebab dari laporan itu, biasanya ia tahu apa yang diinginkan warga Kota Pahlawan.
"Nah orang ini memberitahu saya saja langsung. Pak ini pak, parah banget. Yo tak parani, aku seneng on the spot. Pokoknya saya boleh bilang mata saya boleh dua. Tapi mata-mata saya banyak," pungkas Machfud. (fat/fat)