Ketua DPC PKB Trenggalek Kholiq, mengatakan berbekal 11 kursi di legislatif atau 24,5 persen, partainya bisa mengusung sendiri calon kepala daerah tanpa harus mencari partner koalisi. Bahkan suara yang dimiliki lebih banyak dibanding syarat minimal pencalonan, yakni 20 persen.
"Kami tidak ketergantungan pada koalisi atau tidak ketergantungan pada partai, yang penting PKB sudah bisa memberangkatkan ya kami berangkatkan, saya yakin masyarakat sudah dewasa berpolitik dan saya optimistis menang," kata Kholiq usai konsolidasi internal di kantor DPC PKB Trenggalek, Minggu (23/8/2020).
Dalam kontestasi pilkada tahun ini pihaknya mengaku banyak menerima aspirasi masyarakat dinilai merindukan sosok kepala daerah yang dewasa, mumpuni dan mampu melindungi masyarakat. Karena itu pasangan yang diusung PKB, Alfan Rianto-Zaenal Fanani, diklaim merupakan sosok yang sesuai keinginan masyarakat.
Pascapenetapan rekomendasi dari DPP PKB, DPC PKB mulai memanasi mesin politiknya dengan mengumpulkan seluruh jajaran mulai dari tingkat kabupaten hingga desa. Selain itu sejumlah tokoh NU dan pesantren di Trenggalek juga digandeng.
"Mereka yang punya massa kami kumpulkan, agar nantinya sosialisasi calon yang diusung PKB," jelas Kholiq.
Kholiq menambahkan dalam pesta demokrasi ini pihaknya menegaskan tidak berdiri dua kaki, meskipun salah satu anggota DPRD PKB Syah M Natanegara kini diusung PDIP menjadi calon wakil bupati mendampingi petahana, Mochammad Nur Arifin.
"Kalau berdiri dua kaki saya rasa tidak. Nanti setelah dia menjadi calon resmi atau telah didaftarkan, otomatis dia harus mundur dari fraksi (DPRD)," katanya.
Simak juga video 'AHY Ingin Pilkada 2020 Mempererat Hubungan Demokrat-PKB':
(fat/fat)