Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Surabaya Irvan Widyanto mengatakan hingga saat ini sudah ada ribuan guru SD dan SMP dilakukan testing atau tes swab. Sebab, testing kini menjadi prioritas pemkot sebelum sekolah tatap muka berlangsung. Lalu, bagaimana hasilnya?
"Hingga saat ini tepatnya ada 3.127 yang sudah di swab. 137 Positif, yang meninggal empat itu pun karena ada komorbid. Satgas tidak tidur, semua guru kita lakukan swab," kata Irvan kepada detikcom, Sabtu (22/8/2020).
Ratusan guru yang terpapar tersebut karena ketidak disiplinnya pada protokol kesehatan. Bahkan, pihaknya sudah melakukan tracing kepada guru-guru yang terpapar COVID-19.
"Kenapa banyak yang positif, karena tidak taat protokol. Kami sudah melakukan tracing, mereka banyak makan-makan bareng dan bicara sambil buka masker," ujarnya.
Irvan mengatakan, tes swab kepada para guru SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Surabaya sudah dilakukan lebih dari dua pekan. Testing tersebut merupakan bentuk kepedulian sekaligus menjamin keselamatan dan kesehagan para guru.
"Memang karena kepedulian Bu Wali (Risma) untuk menjamin keselamatan guru ya melakukan testing secara masif ke guru SD dan SMP sudah mulai 21 hari ini. Yang jelas untuk guru SD dan SMP memang diprioritaskan kesehatannya," jelasnya.
Diketahui, kini pemkot terus melakukan kajian dengan beberapa pihak sebelum sekolah tatap muka kembali dibuka. Hal itu dilakukan sebagai persiapan agar tidak asal membuka sekolah tatap muka tanpa memikirkan dampaknya, terlebih pada kesehatan.
"Terus berjalan (kajiannya) lebih baik persiapannya yang matang sebelum betul-betul dilakukan pembukaan kembali," pungkasnya. (iwd/iwd)