Libur Tahun Baru Hijriyah membuat geliat wisata Kota 1001 Gua kian terasa. Ini seperti tampak di Tebing Sentono Gentong, Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku.
Pantauan detikcom, jumlah wisatawan yang datang memang tak sebanyak sebelum pandemi COVID-19. Namun sepanjang hari pengunjung datang silih berganti. Area parkir pun dipenuhi mobil dan motor.
"Yang pasti wisata ke sini murah meriah dan lokasinya juga mudah dipantau," ucap Sukiran (49), warga Kelurahan Sidoharjo kepada detikcom, Kamis (20/8/2020) sore.
Pria yang akrab disapa Pak Ran itu mengaku sering datang ke Sentono Gentong. Di tengah kesibukannya sebagai pengusaha olahan ikan tuna, Pak Ran selalu menyempatkan diri mengajak keluarganya ke tempat itu.
"Ndak kalah sama daerah lain. Tinggal penambahan fasilitas seperti halnya taman. Kalau kelengkapan lain-lain sudah oke," katanya.
Kepala Desa Dadapan Ismono mengakui sejak hari raya Idul Adha, kunjungan wisata obyek wisata yang dikelola desa itu mulai terasa. Hanya saja setelah itu menurun lagi.
Selanjutnya, gelombang wisatawan kembali terjadi usai pemasangan bendera merah putih raksasa, Minggu (16/8) lalu. Aksi heroik yang kemudian viral diduga membuat warga penasaran untuk datang.
"Habis ada pemasangan bendera itu banyak orang datang. Dan kita ndak bisa nolak," katanya.
Sebenarnya, lanjut Ismono, obyek wisata di bagian barat Kota Pacitan itu belum resmi dibuka. Pihak pengelola sendiri masih menantikan terbitnya sertifikat dari pemkab usai melewati masa pra simulasi.
Di sisi lain, pengelola berupaya menerapkan protokol kesehatan bagi tiap wisatawan yang datang. Antara lain dengan pemeriksaan suhu tubuh maupun penyediaan sarana cuci tangan dengan sabun serta kewajiban pengunjung bermasker.
"Setiap saat juga kami sampaikan imbauan protokol kesehatan melalui pengeras suara dalam tiga bahasa. Yaitu Indonesia, Inggris, dan Jawa," tandasnya.
Ismono berharap dinas terkait sering melakukan pemantauan langsung ke lokasi. Selanjutnya hasil pemantauan dapat menjadi bahan koreksi bagi pengelola. Terutama aspek apa saja yang harus dibenahi khususnya terkait penerapan protokol kesehatan.
"Selama masa pandemi kami gunakan untuk menyempurnakan fasilitas. Seperti memperbaiki pos kesehatan, penambahan sarana protokol kesehatan, taman, jalan, dan sebagainya," pungkasnya.