Dalam webinar itu, Emil menjelaskan bahwa dirinya bukan orang yang ahli dalam seni topeng. Tetapi dirinya adalah penggemar seni tradisional salah satunya kesenian jaranan.
"Pada saat saya menjabat sebagai Bupati Trenggalek saya sudah mengenal jaranan, yang memang hidup dalam kehidupan masyarakat," ujar Emil di Ruang Kerja Wakil Gubernur Jatim, Sabtu (15/8/2020).
Emil menyampaikan bahwa kesenian jaranan berkembang di wilayah agraris mulai dari Trenggalek dengan Jaran Sentherewe yang tumbuh pesat juga di Tulungagung. Selain itu, ada Jaranan Jawa, Jaranan Dor yang tumbuh pesat di Kediri, Blitar, dan Malang.
"Kesenian Jawa Timur berkaitan erat dengan seni topeng mulai dari Utara Jawa Timur di Madura, Banyuwangi, Jombang, Trenggalek dan Ponorogo dengan berbagai karakter dan latar belakangnya yang terus tumbuh dan hidup di tengah masyarakat," jelas Emil.
Suami Arumi Bachsin ini menjelaskan bahwa sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Jawa Timur sudah memasukkan kesenian topeng dalam kurikulum baik dipelajari secara kelimuan dan skill. Emil juga mengapresiasi Universitas Ciputra Surabaya sebagai host webinar dalam kesempatan tersebut.
"Kita dapat terus berkolaborasi lintas wilayah selama pandemi COVID-19 ini secara digital, ini sekaligus peluang bagi perguruan tinggi untuk membangun relasi dengan perguruan tinggi lainnya," tutup Emil.
Sementara, Jeong Hong-Sik secretary general IMACO mengajak semua elemen untuk terus berpartisipasi dalam menghidupkan geliat seni topeng pada masa pandemi COVID-19 ini.
"Kita bergerak secara bersama-sama menghidupkan solidaritas dalam penanganan Covid 19, kegiatan seni dan budaya dapat dijalankan secara virtual" ungkap Jeong Hong-Sik. (iwd/iwd)