Busa bak awan meluap dari saluran air hingga menutup jalan kampung di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Busa tersebut berasal dari sebuah pabrik bangkrut.
"Baru kali ini. Busanya itu dari pabrik kosong, pabrik bangkrut. Bekas pabrik giling batu dan aspal. Di situ ada penjaganya. Nah penjaganya itu sendiri dia menerima orang untuk disewakan tempatnya. (Lalu ada) pembersihan drum, tandon yang ada kerangka besinya itu loh," kata Kades Sumbersuko, Saiful Maarif kepada detikcom, Jumat (14/8/2020).
Menurut Saiful, praktik pencucian drum itu tidak dilaporkan ke pihak desa. Aktivitas itu juga tidak berizin.
"Penyewanya sudah kami panggil ke kantor desa. Itu sewanya 2 bulan dan terhitung sudah satu bulan dua minggu ini," terang Saiful.
Berdasarkan keterangan penyewa pabrik, busa tersebut memang berasal dari aktivitas pencucian drum. Air penuh busa dari tempat cuci meluap keluar hingga ke saluran air.
"Itu waktu dia masuk awal sewa di situ, tanah dikeruk untuk diisi air untuk cucian. Lah sebelum dia meninggalkan lokasi (mau habis kontrak), galian maunya diurug, untuk menghilangkan jejak. Ternyata pas diurug air limbah cucian di dalam meluap," terang Saiful.
Saiful mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan apakah air limbah cucian yang masuk ke saluran irigasi berbahaya atau tidak. Pihaknya menyerahkan hal itu ke DLH Kebupaten Pasuruan.
Baca juga: Busa Bak Awan di Pasuruan Capai 500 Meter |
"Orang DLH juga sudah datang tadi mengecek," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video busa bak awan meluap dari saluran air, beredar di media sosial. Dalam video yang beredar di WhatsApp dan Facebook, tampak busa berwarna putih itu memenuhi saluran air bahkan menutup jalan paving.