Pasien RS Swasta di Kota Blitar Turun 50% Karena Warga Takut COVID-19

Pasien RS Swasta di Kota Blitar Turun 50% Karena Warga Takut COVID-19

Erliana Riady - detikNews
Jumat, 14 Agu 2020 12:31 WIB
RSU Aminah di Jalan Veteran Kota Blitar
RSU Aminah Kota Blitar/Foto: Erliana Riady
Blitar -

Banyak warga yang takut ke rumah sakit di tengah pandemi COVID-19. Sehingga jumlah pasien rawat inap di RS swasta Kota Blitar turun 50 persen.

Seperti yang terjadi di RS Budi Rahayu, Jalan A Yani Kota Blitar. Jumlah pasien rawat inap rata-rata per hari dalam dua bulan terakhir hanya mencapai 15 pasien. Padahal, sebelum ada wabah Corona, rata-rata 30 lebih pasien rawat inap setiap harinya.

"Iya memang benar menurun pasien rawat inap sejak ada pandemi Corona. Dan kondisi seperti ini merata di semua rumah sakit swasta," kata Humas RS Budi Rahayu, Anton Y Subandi kepada detikcom, Jumat (14/8/2020).

Hal senada juga disampaikan Humas RSU Aminah di Jalan Veteran Kota Blitar, Rika Ayu Respati. Ia mengatakan, dengan kapasitas 107 bed, penurunan jumlah pasien rawat inap turun sejak Bulan April hingga hampir 50 persen.

"Kalau di RS Aminah itu dalam kondisi normal rata-rata ada 90 pasien rawat inap sehari. Tapi sejak April itu turun jadi 55 per hari," jawab Rika saat dikonfirmasi detikcom.

Simak video 'Pemerintah: Kondisi RS Terkait Covid-19 Masih Terkendali':

[Gambas:Video 20detik]



Adanya penurunan jumlah pasien rawat inap dirasakan dampaknya bagi bagian manajemen. Sehingga mereka kemudian melakukan analisa secara detail soal penyebab utama penurunan itu.

"Ternyata masyarakat itu takut berobat ke rumah sakit. Setiap mau berobat, pasien ini telepon dulu. Dan pertanyaannya selalu 'Mbak sini rumah sakit rujukan COVID-19 bukan?'. Begitu kami jawab 'bukan', kemudian mereka baru daftar," ungkapnya.

Menyikapi kondisi ini, lanjut Rika, maka pihaknya kemudian membuat aplikasi berobat secara online. Sehingga proses kontrol, konsultasi dan pemberian obat jalan tetap bisa dilakukan para pasien yang sebelumnya ditangani dokter yang praktik di rumah sakit ini.

"Kami sudah gencar sosialisasikan, bahwa tempat kami aman. Semua sarana prasarana disterilisasi setiap saat. Kasihan juga kalau masyarakat awam belum tahu aplikasi berobat virtual itu. Kemudian pengobatan sampai mandeg karena takut pergi ke rumah sakit," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.