Petugas BPBD Jember memakamkan jenazah diduga terinfeksi COVID-19 viral di medsos. Viral tersebut lantaran petugas menggunakan tangan untuk mengurug makam jenazah COVID-19 di Dusun Karangtemplek, Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu.
"Mungkin warga takut meminjami. Akhirnya petugas pemakaman menguburkan dengan tangan kosong," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo, Jumat (14/8/2020).
Namun menurut Heru, kekhawatiran warga dengan tidak meminjamkan cangkul dan sekop merupakan hal wajar. Karena isu yang berkaitan dengan COVID-19 merupakan hal sensitif di masyarakat.
"Jember memang unik, macam-macam proses pemakaman ini. Tapi kita berusaha agar pihak keluarga tetap tabah dan proses pemakaman dapat berjalan dengan baik. Karena sensitif sekali soal pemakaman menggunakan protokol COVID-19 ini," tukasnya.
Apakah jenazah merupakan pasien terkonfirmasi COVID-19? "Bukan kapasitas kami menjelaskan, itu rumah sakit. Kita hanya menjalankan tugas," tambahnya.
Video 'Petugas Urug Makam Jenazah COVID-19 Hanya Bermodal Tangan Kosong':
Salah seorang petugas mengurug makam dengan tangan menceritakan, saat itu tim memang tidak membawa cangkul dan sekop. Sebab peralatan tersebut dibawa tim lain yang pada saat bersamaan juga memakamkam jenazah dengan protokol COVID-19.
"Kan dibagi dalam dua tim. Kami di Kecamatan Ambulu, dan tim lain di Kecamatan Semboro. Alat cangkul dan sekop dibawa tim lain. Nah biasanya kita oleh warga dipinjami, Ini tidak. Mungkin warga takut virus Coronanya nempel di cangkulnya," kata petugas yang minta namanya tak ditulis itu.
Padahal, lanjut petugas tersebut, cangkul dan sekop selalu disterilkan usai dipakai. Namun rupanya warga masih was-was.
"Sebenarnya aman. Tapi ya karena tidak dipinjami dan dibilang tidak ada, ya sudah kita pakai tangan biasa. Kita eker-eker (Garuk) tanahnya untuk menutup makam. Padahal sebelumnya yang menggali makam warga sendiri," ungkapnya.