RS Muji Rahayu akhirnya buka suara terkait video viral satu keluarga di Surabaya yang menjemput pasien yang meninggal disebut COVID-19. Rumah sakit membantah bahwa pihaknya melakukan diagnosis pasien yang meninggal berdasarkan kemungkinan semata.
"Ya kemarin itu kan kondisinya memang sudah sesak napas. Ada riwayat pneumonia dari pemeriksaan sebelumnya di RS Al Irsyad," beber Humas RS Muji Rahayu Renti Dwi Widianing kepada detikcom, Kamis (13/8/2020).
"Nah, dia baru masuk sekitar pukul 17.00 WIB sekitar 10 menit saat kami melakukan treatment itu meninggal. Dengan riwayat seperti itu kan sudah masuk PDP atau probable. Dan memang harus dilakukan prosedur protokol COVID untuk pemulasaran di rumah sakit," tambah Renti.
Saat akan dilakukan prosedur protokol COVID-19 itu, terang Renti, keluarga kemudian tidak terima dan ingin memaksa pulang jenazah. Sebab mereka berpatokan pada hasil rapid test nonreaktif sebelumnya di RS Al Irsyad.
"Keluarga pasien kan itu tidak terima. Karena anggapannya kok begitu masuk dianggap COVID. Ya tidak terima, dia mau ambil jenazahnya terus didatangkan massa. Ya itu yang bikin ramai, ya massa yang banyak itu didatangkan ke rumah sakit," terangnya.
"Memang keluarga berpatokan pada rapid test yang nonreaktif. Tapi ada clue (petunjuk) dari pneumonia dan sesak napas," imbuh Renti.