Dalam video berdurasi 1 menit, tampak seorang perempuan marah-marah ke pihak rumah sakit. Perempuan dalam video itu tidak terima jika jenazah yang akan dibawa pulang dilarang rumah sakit karena dianggap sebagai pasien probable atau PDP.
Tak hanya keluarga, puluhan warga juga tampak ikut mendatangi rumah sakit dan ingin menjemput jenazah tersebut. Sejumlah polisi tampak berjaga-jaga di sekitar rumah sakit yang diketahui berada di wilayah Kecamatan Tandes.
"Jupuk ae sing penting muleh. RT RW wis ngizini beres. Jukuk ae ambulans kampung. (Ambil saja yang penting pulang. RT RW sudah mengizinkan beres. Ambil saja ambulan kampung). Sembarang COVID sembarang COVID. Kemungkinan, doktere ijazahe yo kemungkinan," ujar seorang perempuan dalam video tersebut yang dikutip detikcom, Kamis (13/8/2020).
Detikcom kemudian mengonfirmasi video viral tersebut ke polisi. Kasat Reskrim Polsek Tandes Ipda Gogot Purwanto membenarkan video tersebut. Menurutnya video tersebut terjadi pada Senin (10/8) tepatnya di RS Muji Rahayu Jalan Manukan Wetan.
"Iya benar. Terjadinya Senin lalu. Di RS Muji Rahayu. Tapi bukan pemaksaan itu," terang Gogot kepada detikcom.
Tonton video 'Heboh Warga Kota Malang Cium Jenazah Probable Covid-19':
(fat/fat)