Jenazah Disebut Meninggal COVID-19, Sekeluarga di Surabaya Geruduk Rumah Sakit

Jenazah Disebut Meninggal COVID-19, Sekeluarga di Surabaya Geruduk Rumah Sakit

Amir Baihaqi - detikNews
Kamis, 13 Agu 2020 16:44 WIB
Tak Terima Jenazah Disebut Meninggal COVID-19, Satu Keluarga di Surabaya Geruduk Rumah Sakit
Keluarga pasien meninggal marah-marah (Foto: Tangkapan Layar)
Surabaya - Sebuah video satu keluarga di Surabaya ingin menjemput keluarganya yang meninggal di rumah sakit, viral di aplikasi percakapan. Penjemputan sempat berlangsung tegang karena rumah sakit berusaha melarang membawa jenazah karena berstatus probable atau PDP COVID-19.

Dalam video berdurasi 1 menit, tampak seorang perempuan marah-marah ke pihak rumah sakit. Perempuan dalam video itu tidak terima jika jenazah yang akan dibawa pulang dilarang rumah sakit karena dianggap sebagai pasien probable atau PDP.

Tak hanya keluarga, puluhan warga juga tampak ikut mendatangi rumah sakit dan ingin menjemput jenazah tersebut. Sejumlah polisi tampak berjaga-jaga di sekitar rumah sakit yang diketahui berada di wilayah Kecamatan Tandes.

"Jupuk ae sing penting muleh. RT RW wis ngizini beres. Jukuk ae ambulans kampung. (Ambil saja yang penting pulang. RT RW sudah mengizinkan beres. Ambil saja ambulan kampung). Sembarang COVID sembarang COVID. Kemungkinan, doktere ijazahe yo kemungkinan," ujar seorang perempuan dalam video tersebut yang dikutip detikcom, Kamis (13/8/2020).

Detikcom kemudian mengonfirmasi video viral tersebut ke polisi. Kasat Reskrim Polsek Tandes Ipda Gogot Purwanto membenarkan video tersebut. Menurutnya video tersebut terjadi pada Senin (10/8) tepatnya di RS Muji Rahayu Jalan Manukan Wetan.

"Iya benar. Terjadinya Senin lalu. Di RS Muji Rahayu. Tapi bukan pemaksaan itu," terang Gogot kepada detikcom.

Tonton video 'Heboh Warga Kota Malang Cium Jenazah Probable Covid-19':

[Gambas:Video 20detik]



(fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.