Ini Momen Khofifah dan Risma Saat Dengarkan Survei COVID-19 Jatim

Ini Momen Khofifah dan Risma Saat Dengarkan Survei COVID-19 Jatim

Faiq Azmi - detikNews
Kamis, 13 Agu 2020 07:32 WIB
wali kota risma dan gubernur khofifah
Wali Kota Risma dan Khofifah duduk semeja (Foto: Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya -

Momen langka terjadi di Balai Kota Surabaya. Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk pertama kalinya menginjak kaki di kantor Wali Kota Surabaya. Apalagi Wali Kota Tri Rismaharini hadir di tempat yang sama.

Momen itu terjadi saat acara rilis hasil Survei Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Jawa Timur yang diinisiasi Polda Jatim di Balai Kota Surabaya, Rabu (12/8/2020) malam.

Keduanya kemudian duduk bersama di meja terdepan untuk mendengarkan paparan dari beberapa tim survei dan ahli ekonomi. Meski terlihat sedikit canggung, keduanya tampak serius mendengar paparan tersebut. Di penghujung acara, Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran sempat berusaha mencairkan suasana.

"Kalau pakai microphone, jangan lupa disemprot (hand sanitizer) dulu," ujar Kapolda Fadil sembari melirik ke Risma.

Sontak, Risma kemudian mengambil hand sanitizer dan menyemprotkan ke microphone dengan tersenyum. Tak berhenti sampai situ, Risma bahkan menyemprotkan hand sanitizer juga ke microphone yang ada di meja Gubernur Khofifah dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah.

Pertemuan Khofifah dengan Risma tentu menurunkan suhu panas di antara mereka khususnya selama pandemi COVID-19 ini. Publik tentu masih mengingat 'perang dingin' antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya.

Tonton juga video 'Risma Sebut Surabaya Zona Hijau, Tapi di Peta Risiko Masih Merah':

[Gambas:Video 20detik]



Selama pandemi ini, publik disuguhkan perang dingin antar dua instansi tersebut. Mulai dari masalah rebutan Mobil PCR. Ungkapan dan komentar Gugus COVID-19 Surabaya yang menyebut data Gugus COVID-19 Jatim tidak valid hingga aksi sujud Risma di hadapan dokter yang menilai banyak warga Surabaya tidak dirawat di RSU dr Soetomo.

Dalam acara paparan survei tersebut, beberapa tim survei memaparkan di hadapan para pimpinan Forkopimda Jatim dan Surabaya Raya.

Tim survei dipimpin Kepala Pusat Studi Keamanan Nasional Universitas Brawijaya, Prof (Ris) Hermawan Sulistyo. Lalu pengamat epidemiologi dari Universitas Airlangga, dr Windhu Purnomo. Ekonom regional dari Universitas Indonesia, Drs Nuzul Achyar dan dosen dari UPN Veteran Jakarta, dr Ayodya Heristyorini.

wali kota risma dan gubernur khofifahWali Kota Risma dan Gubernur Khofifah/ Foto: Faiq Azmi

Windhu Purnomo dalam paparannya menyebut Surabaya sebagai zona oranye. Namun, hal itu masih jauh dari zona hijau. Dirinya berpesan agar para kepala daerah terus bekerja keras memberantas COVID-19.

"Zona oranye tentu masih jauh dari hijau. Tapi tambahan kasus banyak itu bukan berarti hal buruk. Tambahan kasus banyak itu bukti bahwa pemerintah bisa mentracing kasus. Tinggal sekarang bagaimana testing massal itu terus diperbanyak. Sekarang Jatim masih 4.500 an itu sudah banyak. Tapi targetnya adalah 5 ribu lebih. Terus ditingkatkan, jangan terlalu mementingkan zona," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.