.webp)
Polda Jatim menggelar awarding Kampung Tangguh Semeru Ekspos hasil survei pencegahan dan pengendalian COVID-19 Jatim di Balai Kota Surabaya. Dalam acara itu, Surabaya dinyatakan sudah zona oranye COVID-19.
Hasil survei disampaikan Research Profesor LIPI/Puskesmas Universitas Bhayangkara Jakarta Prof (Ris) Hermawan Sulistyo MA PhD, Regional Economist Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Nuzul Achjar Ma PhD dan Lecturer Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta dr Ayodya Heristyorini MSc (FMS) MSc (BAFA).
Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga hadir dalam acara tersebut. Mereka duduk di satu meja dan tepat berada di depan panggung.
Sebelum hasil survei pencegahan dan pengendalian COVID-19 Jatim dipaparkan, Ahli Epidemiologi FKM Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menyampaikan beberapa evaluasi di Jatim. Dia menyebut, Surabaya sudah zona oranye terkait COVID-19.
Status itu dilihat dari catatan peta epidemiologi dari tanggal 3 sampai 9 Agustus 2020. Data tersebut berdasarkan 15 kriteria Satgas COVID-19 nasional.
"Surabaya sudah turun dari merah ke oranye," kata Windhu di Balai Kota Surabaya, Rabu (12/8/2020).
Meski Surabaya sudah zona oranye, Windhu mengingatkan, warna tersebut masih jauh dengan hijau. Terlebih daerah sekitar Surabaya masih zona merah, seperti Sidoarjo.
"Satu minggu Surabaya sudah oranye, tapi masih jauh sama hijau. Tapi bagus sudah oranye. Sidoarjo masih merah," jelasnya.
Sementara survei responden tentang efektivitas Kampung Tangguh Semeru dalam menekan penyebaran COVID-19 di Jatim, disampaikan oleh Prof Hermawan Sulistyo. Adanya Kampung Tangguh dinilai signifikan menekan angka penyebaran COVID-19, dan menertibkan penerapan protokol kesehatan di masyarakat.
"Kampung Tangguh Semeru bisa dilanjutkan. Imbauan-imbauan protokol kesehatan makin digencarkan," pungkasnya.
