Kekeringan di Kabupaten Ponorogo meluas. Ini setelah diketahui adanya laporan permintaan dropping air bersih dari Desa Pandak, Kecamatan Balong dan Desa Duri, Kecamatan Slahung.
Kini tambah Desa Ngendut, Kecamatan Balong juga meminta dropping air akibat kekeringan. Total sudah ada tiga desa yang meminta kiriman air bersih.
"Banyak yang minta dropping air, karena sumber air mereka mengering," tutur Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono kepada wartawan, Selasa (11/8/2020).
Budi merinci untuk Desa Pandak, ada 10 KK dengan 37 jiwa. Sedang Desa Duri ada 60 KK dengan 200 jiwa. BPBD terjadwal mengirim air bersih dua kali dalam sepekan dengan sekali kirim bervolume 6.000 liter.
"Kalau Ngendut melihat situasi, kita sementara kirim satu minggu sekali, 6.000 liter," ujar Budi.
Tonton video 'BMKG: 64% Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau':
Pihaknya pun mulai menyiapkan berbagai antisipasi bencana kekeringan di Ponorogo dengan melihat data kekeringan di tahun 2019 lalu yang mencapai 47 titik yang tersebar di 10 Kecamatan.
Di beberapa titik, tahun 2019 lalu juga disediakan tampungan air sementara yang terbuat dari terpal. Gunanya jika ada dropping air, warga tidak perlu antre lama.
Apalagi mengingat adanya Pandemi COVID-19 berdampak terhadap aktivitas operasional serta perlu dilakukan antisipasi terhadap risiko dan kondisi kesehatan tim BPBD saat dropping air bersih.
"Untuk itu pada tahun 2020 kita siapkan armada maupun sarana lainnya untuk mencukupi kebutuhan air yang ada di wilayah tersebut," pungkasnya.