Peringatan HUT Ponorogo yang ke-524 ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tidak ada perayaan yang meriah pada 11 Agustus karena adanya pandemi COVID-19.
Namun perayaan bertambahnya usia Ponorogo dilakukan Forpimda bersama para kiai dengan berziarah ke makam leluhur. Di antaranya makam Bathoro Katong, Makam Kanjeng Raden Mas Arya (K.R.M.A) Mertonegoro, Makam Kiai Tegalsari serta ke petilasan Suru Kubeng.
"Sebuah kewajiban kita ziarah di makam ini untuk mendoakan Adipati Bathoro Katong, KRMA Mertonegoro, Makam para Kiai Tegalsari agar selalu senantiasa dirahmati Allah SWT," terang Ipong kepada wartawan, Selasa (11/8/2020).
Menurutnya, dengan berziarah ke makam para leluhur bisa mengingatkan kembali para generasi muda untuk mengetahui siapa saja pendiri Ponorogo.
"Jadi anak cucu harus ingat bahwa pendiri dan perintis itu yang harus terus kita doakan karena tanpa pendiri dan perintis, belum tentu kita bisa mengenal Ponorogo seperti saat ini," jelasnya.
Ipong menambahkan meski perayaan kali ini diisi dengan istigasah dan ziarah makam, pihaknya ingin membangkitkan optimisme di tengah pandemi COVID-19.
"Kita harus optimis dan yakin bahwa pandemi akan berakhir dan yakin tidak kalah dengan pandemi dengan cara mematuhi protokol kesehatan," tambahnya.
Sementara Ipong berpesan di hari jadi Ponorogo ini masyarakat harus menggiatkan sifat kegotongroyongan, keguyuban, keramah-tamahan, kebersamaan serta kesatria.
"Pandemi tidak boleh menjadikan itu semua luntur dan terpendam justru di tengah pandemi kita butuhkan sifat-sifat tadi. Bagaimana kita saling berbagi, saling menjaga satu dengan yang lain," pungkasnya.