Soal Klaster Rumah Makan Rawon dengan 15 Kasus Positif COVID-19

Round-up

Soal Klaster Rumah Makan Rawon dengan 15 Kasus Positif COVID-19

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 09 Agu 2020 13:36 WIB
Ada dua orang positif COVID-19 yang meninggal dari klaster Rumah Makan Rawon Nguling Probolinggo. Yakni pengelola rumah makan dan anaknya.
Rumah Makan Rawon Nguling Probolinggo/Foto file: M Rofiq
Surabaya -

Ada 15 orang yang dinyatakan positif COVID-19 dari klaster Rumah Makan Rawon Nguling Probolinggo. Dua di antaranya meninggal yakni pemilik rumah makan dan anaknya.

Pemilik rumah makan itu yakni perempuan berinisial NR (57). Anaknya RJ (30). Selain positif COVID-19, keduanya memiliki penyakit penyerta seperti jantung dan diabetes.

NR meninggal pada Minggu (2/8). Sehari berselang, anaknya menyusul kepergiannya. Keduanya dimakamkan sesuai protokol kesehatan dan petugas pemakaman menggunakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Awalnya, dari klaster tersebut ada 8 orang yang positif COVID-19 termasuk NR dan RJ yang meninggal. Gugus Tugas Satgas COVID-19 setempat kemudian melakukan tracing ke orang terdekat dan kontak erat.

Sehingga ada 20 karyawan yang langsung dikarantina dan dilakukan tes swab massal di rumah yang disediakan Pemkab Probolinggo. Sementara Rumah Makan Rawon Nguling yang pernah dikunjungi Presiden RI keempat KH Abdurahman Wahid, dan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono langsung ditutup selama 14 hari.

Jubir Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, dr Anang Budi Yoelijanto mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan klaster rumah makan tersebut. Selain merawat, melakukan swab dan terus melakukan tracing.

Enam pasien lainnya yang positif COVID-19 tengah dalam pengawasan ketat tim medis Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo di rumah sakit. Mereka merupakan kerabat pemilik Rumah Makan Rawon Nguling di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Tongas itu.

Tonton juga video 'Dirut RSPP Beberkan Kendala Penanganan Covid-19 di RI':

[Gambas:Video 20detik]



"Keenam pasien positif COVID-19 saat ini kondisinya stabil setelah dirawat di RSUD Tongas. Dan saat ini dipindahkan di rumah pengawasan. Dan ke-20 karyawan dikarantina di rumah sehat," kata dr Anang, Rabu (5/8/2020).

Kemudian, hasil tracing dari klaster Rumah Makan Rawon Probolinggo bertambah empat orang. Sehingga totalnya ada 24 karyawan yang dikarantina. Empat orang tambahan itu langsung menjalani tes swab susulan yang dilakukan oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan setempat.

"Terus kita lakukan tracing di titik klaster rumah makan rawon. Kita dapatkan tambahan 4 orang karyawan yang pernah kontak erat dengan 8 pasien positif COVID-19. Jadi total ada 24 karyawan kita karantina dan kita swab," imbuhnya.

Lalu Kamis (6/8), kasus positif COVID-19 dari klaster Rumah Makan Rawon Nguling Probolinggo bertambah 7 menjadi 15 orang.

Tujuh kasus positif COVID-19 baru itu merupakan hasil tes swab dari 24 karyawan rumah makan. Mereka langsung dirawat intensif di ruang isolasi rumah pengawasan khusus pasien COVID-19, yang disediakan Pemkab Probolinggo. Mereka dipisah dari 17 karyawan lainnya yang hasil tes swab-nya negatif.

Tujuh karyawan yang baru dinyatakan positif COVID-19 itu merupakan warga Kecamatan Tongas. Dengan tambahan itu, total kasus positif COVID-19 dari klaster Rumah Makan Rawon menjadi 15 orang. Namun dua di antaranya sudah meninggal. Yakni pemilik Rumah Makan Rawon Nguling Probolinggo dan anaknya.

Sebanyak 13 orang yang masih terpapar COVID-19 dalam kondisi sehat. Sementara 17 karyawan yang negatif COVID-19 dikarantina sampai 14 hari di rumah sehat.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.